Kunjungan IsDB bersama BBIB Singosari dan Kementan

ORF, atau Ecthyma Contagiosum, adalah penyakit kulit menular pada domba yang disebabkan oleh virus parapox. Penyakit ini ditandai dengan lesi pada bibir, moncong, dan kaki domba, menyebabkan ketidaknyamanan dan penurunan nafsu makan. Untuk mengobati ORF, langkah utama adalah merawat luka dengan antiseptik dan salep antibiotik, memberikan obat antiparasit seperti ivermectin, serta memastikan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan domba terhadap virus. Pencegahan sangat penting, termasuk menjaga kebersihan kandang, menyediakan pakan dan air yang bersih, dan mengisolasi domba yang terinfeksi. Vaksinasi secara teratur juga efektif dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.

Kambing dan domba memiliki beberapa perbedaan utama yang dapat dilihat dari bentuk tanduk, ekor, bulu, cara makan, dan perilaku sosial. Domba umumnya memiliki tanduk yang lebih pendek dan tebal, serta ekor yang lebih panjang dan menggantung, sedangkan kambing memiliki tanduk panjang ramping dan ekor tegak. Bulu domba tebal dan harus dicukur secara berkala, sementara bulu kambing lebih halus dan tidak perlu sering dicukur. Kambing cenderung menjelajah mencari makanan seperti daun dan ranting, sementara domba lebih suka merumput. Dari segi kepribadian, domba lebih suka berkumpul dalam kawanan, sedangkan kambing lebih mandiri.

Susu sapi, kambing, dan domba memiliki perbedaan dalam kandungan nutrisi, tingkat pemicu alergi, rasa, kemudahan pencernaan, dan toleransi laktosa. Susu kambing lebih mudah dicerna dan rendah laktosa dibandingkan susu sapi, sementara susu domba mengandung lebih banyak protein, lemak sehat, dan kalsium. Bagi kamu yang alergi atau intoleran terhadap susu sapi, susu kambing dan domba menjadi alternatif yang lebih baik. Susu domba juga memiliki manfaat ekstra untuk kesehatan tulang, otak, dan sistem kekebalan tubuh.

Menjaga kebersihan bulu domba sangat penting untuk kesehatan dan kualitas wol. Dengan rutin menyisir, memandikan menggunakan sabun khusus, memakai air hangat, memperhatikan area kritis, mengeringkan bulu dengan benar, memotong bulu yang panjang, serta memeriksa dan mengatasi parasit, kamu bisa memastikan domba tetap sehat dan nyaman. Membersihkan bulu domba juga membantu mencegah infeksi, mengurangi stres, meningkatkan kualitas wol, mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, serta meningkatkan penampilan dan nilai jual domba. Untuk menambah koleksi domba berkualitas, kunjungi Domba Dorsip yang menawarkan bibit unggulan dengan kualitas wol dan daging terbaik.

Pink eye pada domba, atau dikenal juga sebagai penyakit radang mata, belekan, katarak, atau mata kelabu, adalah infeksi yang umum menyerang domba dari segala usia. Penyebabnya bisa meliputi trauma, mikroorganisme patogen, debu, lalat, atau kebersihan kandang yang buruk. Gejalanya termasuk keluarnya belek dan air mata, demam, penurunan nafsu makan, serta kornea mata yang keruh dan merah. Jika tidak diobati, pink eye bisa menyebabkan kebutaan. Pengobatan melibatkan pembersihan mata, pemberian salep mata Erlamycetin, serta penyuntikan antibiotik dan multivitamin. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengkarantina domba terinfeksi, menjaga kebersihan kandang, mengatur sirkulasi udara, dan memberikan vitamin secara berkala. Untuk domba berkualitas, Domba Dorsip menyediakan domba lokal bunting Dorper yang sehat dan siap meningkatkan produktivitas peternakanmu.

Domba ekor gemuk (DEG) adalah jenis domba yang populer di Indonesia karena produktivitas dagingnya yang tinggi dan adaptabilitasnya yang kuat. Mengawinkan domba ekor gemuk memerlukan beberapa langkah khusus, seperti pemilihan induk dan pejantan yang sehat, persiapan kandang, serta pemantauan masa birahi dan proses perkawinan. Dengan panduan yang tepat, peternak pemula dapat meningkatkan peluang keberhasilan perkawinan, menghasilkan keturunan berkualitas, dan memaksimalkan keuntungan dari budidaya domba ekor gemuk.