Mengenal Siklus Birahi Domba dan Ciri-Cirinya

Buat kamu yang sedang menekuni usaha peternakan domba, baik sebagai peternak pemula maupun yang sudah berpengalaman, pengetahuan tentang siklus birahi domba merupakan hal yang sangat penting. Kenapa? Karena tanpa memahami siklus tersebut, kamu bisa saja melewatkan waktu terbaik untuk mengawinkan domba betina, yang pada akhirnya akan memengaruhi produktivitas ternak secara keseluruhan.
Kalau begitu, yuk simak informasi selengkapnya di bawah ini!
4 Fase Siklus Birahi Domba
Siklus birahi domba terdiri dari empat fase utama yang terjadi secara bergantian dan saling berhubungan. Berikut penjelasan setiap fase tersebut:
1. Proestrus (Persiapan)
Fase ini terjadi perubahan tingkah laku, perubahan alat kelamin luar, pada ovarium terdapat folikel de graaf, kelenjar endometrium tumbuh memanjang, serviks terjadi relaksasi, Terjadi pertumbuhan folikel yang cepat. Ini merupakan awal terjadinya estrus dan domba belum siap untuk dikawini.
2. Estrus (Masa Birahi)
Inilah fase yang paling penting dan sangat ditunggu oleh peternak. Estrus merupakan fase di mana domba betina menunjukkan gejala birahi secara nyata dan bersedia dikawini oleh pejantan. Peningkatan hormon estrogen membuat serviks terbuka dan lendir keluar, serta merangsang tingkah laku birahi.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Domba Bunting: Panduan untuk Peternak\
3. Metestrus
Setelah masa birahi selesai, tubuh domba betina memasuki fase metestrus. Pada tahap ini, folikel yang pecah akan berubah menjadi korpus luteum, yang menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini membantu mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan. Jika terjadi pembuahan, embrio akan mulai berkembang. Jika tidak, siklus akan berlanjut ke fase berikutnya.
4. Diestrus
Fase diestrus artinya tidak ada aktivitas kelamin, ovarium terdapat corpus luteum dan ternak dalam keadaan tidak bunting, berakhir pada saat regresi corpus luteum. Apabila sudah terjadi pembuahan maka ternak tidak akan mengalami siklus estrus lagi.
Memahami keempat fase ini akan sangat membantumu untuk menentukan kapan waktu yang tepat melakukan perkawinan, sehingga peluang kehamilan domba betina lebih tinggi.
Berapa Lama Siklus Birahi Domba?
Siklus birahi pada domba umumnya berlangsung sekitar 16 hingga 17 hari. Ini berarti setiap 16-17 hari, domba betina akan mengalami masa birahi kembali jika tidak terjadi kehamilan. Siklus ini merupakan periode waktu dari satu masa birahi hingga masa birahi berikutnya.
Sedangkan untuk masa birahi aktif atau estrus sendiri, biasanya berlangsung antara 24 hingga 36 jam. Pada masa ini, domba menunjukkan tanda-tanda siap kawin, seperti perubahan perilaku dan kondisi fisik yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Selain itu, waktu ovulasi pada domba terjadi sekitar 24 hingga 30 jam setelah masa birahi dimulai. Artinya, ovulasi tidak terjadi tepat pada awal birahi, melainkan beberapa jam setelahnya.
Baca Juga: 3 Perawatan Domba Bunting dan Nutrisi yang Dibutuhkan
Tanda-Tanda Birahi pada Domba
Mengenali tanda-tanda birahi pada domba sangat penting agar kamu bisa menentukan waktu yang tepat untuk melakukan kawin atau inseminasi. Berikut tanda-tanda utama yang bisa kamu amati ketika domba sedang dalam masa birahi:
1. Standing Heat (Diam saat Dinaiki Domba Lain)
Salah satu tanda paling khas dan mudah dikenali adalah standing heat, yaitu kondisi saat domba betina diam ketika dinaiki oleh domba jantan. Dalam keadaan ini, domba betina tidak akan mengusir atau bergerak, bahkan cenderung pasif saat domba jantan menaikinya. Perilaku ini menjadi sinyal bahwa domba siap untuk dikawinkan.
Namun, penting juga untuk mengamati perilaku domba jantan yang menaiki. Jika dia juga tampak tertarik dan aktif melakukan mounting, itu tanda positif bahwa masa birahi sedang berlangsung.
2. Gelisah dan Perubahan Perilaku
Domba yang sedang birahi biasanya menunjukkan perubahan perilaku, seperti menjadi gelisah. Mereka mungkin sering bergerak, mondar-mandir, dan tampak tidak nyaman. Perilaku ini merupakan respons alami terhadap perubahan hormon selama masa birahi.
3. Nafsu Makan Menurun
Pada saat birahi, nafsu makan domba betina biasanya menurun. Hal ini karena fokusnya lebih ke proses reproduksi daripada mencari makan. Penurunan nafsu makan ini juga bisa menjadi indikator bagi kamu untuk lebih jeli dalam mengamati kondisi ternak.
4. Vulva Bengkak dan Berwarna Merah
Salah satu tanda fisik yang mudah diamati yaitu perubahan pada vulva domba. Pada masa birahi, vulva akan membengkak dan berubah warna menjadi kemerahan atau merah segar. Perubahan ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke area reproduksi sebagai persiapan untuk kawin.
Baca Juga: 6 Proses Perkawinan Domba Secara Alami
5. Keluarnya Cairan Lendir Bening dari Vagina
Domba yang sedang birahi akan mengeluarkan cairan lendir berwarna bening dari vagina. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas saat kawin dan menjadi pertanda alami bahwa domba siap untuk proses reproduksi. Kondisi ini juga membantu kamu memastikan domba betina memang sedang dalam masa birahi.
6. Sering Mengeluarkan Suara
Domba betina yang birahi biasanya akan sering mengeluarkan suara seperti mengembik atau bleating secara lebih intens dari biasanya. Suara ini merupakan cara komunikasi alami domba untuk menarik perhatian domba jantan dan menandakan kesiapan reproduksi.
Baca Juga: 7 Pakan Domba Selain Rumput dengan Nutrisi yang Tinggi
6 Tips Mengawinkan Domba
Agar proses perkawinan berhasil dan menghasilkan anak domba berkualitas, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Pilih Indukan Berkualitas
Memilih indukan berkualitas menjadi langkah pertama yang harus kamu lakukan dalam breeding. Indukan yang sehat, memiliki ukuran tubuh ideal, dan genetik unggul akan meningkatkan peluang mendapatkan keturunan yang berkualitas.
Misalnya, domba Dorper dikenal memiliki tubuh subur, kaki kokoh, dan punggung bulat, menjadikannya salah satu pilihan terbaik untuk peternakan domba pedaging. Selain itu, perhatikan juga riwayat kesehatan indukan. Pastikan mereka bebas dari penyakit menular yang bisa memengaruhi kesehatan keturunannya.
2. Kenali Siklus Reproduksi Domba
Domba memiliki siklus reproduksi tertentu yang perlu kamu pahami. Biasanya, domba betina mengalami masa birahi setiap 16-17 hari, dengan durasi birahi sekitar 24–36 jam. Mengetahui siklus ini akan membantumu menentukan waktu yang tepat untuk kawin silang.
3. Sediakan Lingkungan yang Nyaman
Lingkungan yang nyaman sangat penting untuk mendukung keberhasilan breeding. Pastikan kandang domba bersih, memiliki ventilasi yang baik, dan cukup luas untuk mendukung aktivitas ternak. Kondisi lingkungan yang optimal akan meningkatkan tingkat kesuburan dan kesehatan indukan.
Selain itu, pastikan domba mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bergizi. Pakan berkualitas tinggi, seperti rumput segar, konsentrat, dan suplemen, akan mendukung pertumbuhan dan reproduksi domba dengan baik. Berikan juga secara berkala suntikan vitamin A, D, E dan selenium untuk meningkatkan kesuburan domba.
Baca Juga: 6 Cara Mengawinkan Domba Ekor Gemuk
4. Manfaatkan Teknologi Breeding
Seiring perkembangan teknologi, kini kamu bisa memanfaatkan teknik-teknik modern dalam proses breeding. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah Inseminasi Buatan (IB). Teknik ini memungkinkan peternak untuk mengawinkan domba dengan indukan jantan berkualitas tinggi tanpa harus menghadirkan mereka secara fisik.
Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi proses breeding, tetapi juga memungkinkan kamu mendapatkan genetik unggul dari berbagai wilayah tanpa batas geografis.
5. Pantau Kesehatan Ternak secara Berkala
Kesehatan ternak menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan breeding. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan domba bebas dari penyakit yang bisa mengganggu proses reproduksi. Jika ditemukan masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, pastikan indukan betina mendapatkan perawatan khusus selama masa kehamilan. Berikan pakan bergizi dan cek kondisi kesehatannya secara berkala untuk memastikan kelahiran berjalan lancar.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai siklus birahi domba beserta fase-fasenya, durasi, tanda-tanda, faktor yang memengaruhi, dan tips praktis dalam proses perkawinan. Jika kamu ingin meningkatkan produktivitas peternakan, maka memahami hal-hal ini adalah langkah awal yang wajib kamu kuasai.
Pastikan juga kamu memilih bibit domba yang sehat dan berkualitas. Nah, kalau kamu bingung di mana mencari domba yang tepat, Domba Dorsip adalah jawabannya!
Domba Dorsip: Tempat Terbaik untuk Mendapatkan Domba Cross Texel Bunting!
Domba Dorsip jual Domba Cross Texel Bunting yang dipelihara secara profesional, mulai dari perawatan pakan, pemantauan kesehatan, hingga proses seleksi bibit yang ketat. Domba kami tumbuh dengan sistem pemeliharaan intensif yang memastikan pertumbuhan maksimal dan kualitas karkas terbaik. Jadi, kamu tidak perlu khawatir soal produktivitasnya!
Yuk, jangan tunda lagi. Mulai usaha ternak domba Cross Texel yang menguntungkan dan berkelanjutan bersama Domba Dorsip. Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut!
Baca Juga
5 Manfaat Kecambah bagi Domba Jantan: Dapat Tingkatkan Kualitas Sperma!
7 Penyebab Domba Mati Mendadak: Cegah Sebelum Terlambat!
Lebih Mahal Kambing atau Domba? Ini Alasan Domba Texel Fullblood Jadi Incaran Peternak
6 Manfaat Lanolin dari Bulu Domba, Rahasia Kecantikan Alami!
Brucellosis pada Domba: Waspada Penyakit Berbahaya Ini!
6 Ciri-Ciri Domba Beranak Banyak yang Perlu Diperhatikan