7 Penyebab Domba Mati Mendadak: Cegah Sebelum Terlambat!

20 Juni 2025
7 Penyebab Domba Mati Mendadak: Cegah Sebelum Terlambat!

Kamu sedang merintis usaha peternakan domba? Atau mungkin sudah lama beternak, tapi beberapa domba tiba-tiba mati tanpa gejala jelas? Nah, kamu perlu waspada karena kematian mendadak pada domba bisa menjadi sinyal adanya masalah serius. Apa penyebab domba mati mendadak?

Tidak hanya merugikan secara finansial, kematian mendadak juga bisa memengaruhi populasi dan keberlangsungan peternakanmu. Untuk itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab domba mati mendadak agar kamu bisa melakukan pencegahan sejak dini. Apa saja penyebabnya? Simak artikel di bawah ini untuk mengetahuinya!

7 Penyebab Domba Mati Mendadak

Kematian mendadak pada domba sering kali mengejutkan peternak, karena tidak menunjukkan gejala yang jelas sebelumnya. Namun, di balik kejadian tersebut biasanya terdapat penyebab medis maupun lingkungan yang bisa diidentifikasi dan dicegah. Berikut ini tujuh penyebab umum kematian mendadak pada domba:

1. Keracunan Pakan

Salah satu penyebab paling umum yaitu keracunan akibat konsumsi pakan yang tidak sesuai. Misalnya, domba yang memakan daun singkong mentah, rumput yang baru saja disemprot pestisida, atau tanaman beracun seperti kecubung, lamtoro dalam jumlah berlebih, hingga tanaman liar yang mengandung racun.

Keracunan pakan bisa menyebabkan gejala seperti gemetar, keluarnya busa dari mulut, bahkan kematian dalam hitungan jam. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu mengecek jenis pakan dan sumbernya sebelum diberikan pada domba.

Baca Juga: 3 Cara Memberi Makan Domba dan Jenis Pakan yang Sehat

2. Infeksi Akut (Seperti Enterotoxemia)

Enterotoxemia merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens. Penyakit ini sering menyerang domba yang terlalu kenyang atau terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dalam waktu singkat. Gejalanya jarang terlihat karena penyakit ini menyerang sangat cepat dan mematikan. Biasanya, domba terlihat sehat pada pagi hari, tapi sudah mati di sore harinya.

3. Serangan Parasit Darah (Seperti Anaplasmosis)

Parasit darah seperti Anaplasma dapat menyebabkan anemia berat dan kematian mendadak, terutama pada domba yang sistem imunnya sedang lemah. Penularannya bisa melalui gigitan atau lalat penghisap darah. Domba yang terkena parasit darah sering tampak lemas, tidak nafsu makan, dan dalam beberapa kasus, langsung mati tanpa sempat menunjukkan gejala.

4. Stres Lingkungan dan Suhu Ekstrem

Domba sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang ekstrem, baik panas berlebih maupun dingin yang menusuk. Paparan suhu ekstrem, terutama tanpa tempat berlindung yang memadai, bisa memicu stres berlebihan hingga kematian mendadak, terutama pada anak domba. Stres juga bisa terjadi akibat transportasi jauh, pemindahan kandang mendadak, atau perpindahan kelompok ternak.

5. Penyakit Jantung atau Gangguan Peredaran Darah

Meski jarang, beberapa kasus kematian mendadak disebabkan oleh kelainan jantung seperti hipertrofi otot jantung atau gangguan sirkulasi darah. Biasanya, kondisi ini sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan laboratorium atau autopsi. Faktor keturunan, kelelahan, atau stress berkepanjangan dapat memperparah kondisi jantung domba.

6. Penyakit Pernafasan Parah

Penyakit pernapasan seperti pneumonia bisa berkembang dengan sangat cepat, terutama pada musim hujan atau saat suhu kandang terlalu lembap. Domba yang terserang bisa mati mendadak jika paru-parunya mengalami peradangan akut. Gejala awal sering diabaikan, seperti batuk ringan, pilek, atau napas cepat. Padahal ini bisa menjadi tanda bahwa saluran pernapasannya sedang dalam kondisi kritis.

Baca Juga: 7 Standar Kesehatan Hewan Kurban yang Wajib Diketahui

7. Kondisi Metabolik Seperti Hipokalsemia

Hipokalsemia atau kekurangan kalsium darah sering terjadi pada domba bunting atau menyusui, terutama jika pakan tidak mengandung cukup mineral. Kondisi ini bisa membuat domba tiba-tiba lemas, ambruk, kejang, dan meninggal dalam waktu singkat.

6 Cara Merawat Domba agar Berumur Panjang

Setelah mengetahui penyebab domba mati mendadak, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu bagaimana cara merawat domba dengan baik agar tetap sehat dan berumur panjang. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan di peternakanmu:

1. Berikan Pakan yang Seimbang dan Aman

Pilih pakan berkualitas yang kaya nutrisi dan tidak mengandung racun. Kombinasikan hijauan, konsentrat, serta tambahan vitamin dan mineral. Hindari memberikan pakan fermentasi atau sisa makanan manusia yang tidak steril, karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

2. Lakukan Vaksinasi dan Pengobatan Preventif Secara Teratur

Program vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyakit mematikan seperti enterotoxemia, tetanus, dan penyakit lainnya. Selain itu, lakukan pemberian obat cacing secara berkala untuk menjaga kesehatan pencernaan dan metabolisme domba.

3. Jaga Kebersihan Kandang dan Lingkungan

Kandang harus bersih, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. Kelembapan berlebih dan kotoran menumpuk bisa menjadi sarang bakteri serta parasit. Bersihkan kandang minimal sekali sehari dan semprotkan disinfektan secara berkala.

4. Sediakan Tempat Berlindung dari Cuaca Ekstrem

Bangun kandang dengan atap yang kokoh dan ventilasi cukup untuk menghadapi panas, hujan, maupun angin kencang. Tambahkan alas seperti jerami atau kayu agar domba tidak tidur langsung di tanah yang lembap.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ternak pada Musim Hujan

5. Pisahkan Domba Sakit dari yang Sehat

Isolasi domba yang menunjukkan gejala sakit secepatnya agar tidak menular ke yang lain. Gunakan area karantina yang terpisah untuk domba baru atau domba yang sedang dalam pengobatan.

6. Pilih Bibit Domba yang Sehat dan Berkualitas

Langkah awal yang penting dalam beternak yaitu memilih bibit domba dari sumber tepercaya. Bibit yang sehat akan tumbuh optimal, tidak mudah sakit, dan lebih tahan terhadap kondisi lingkungan.

Itulah dia penjelasan lengkap mengenai penyebab domba mati mendadak dan bagaimana cara merawat domba agar hidup lebih panjang dan sehat. Seperti yang sudah kamu baca, sebagian besar kasus kematian mendadak bisa dicegah dengan perawatan yang tepat, pakan yang aman, dan pemantauan kesehatan secara rutin. Jangan tunggu sampai ada domba yang mati baru kamu mengambil tindakan, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kerugian besar adalah memilih bibit domba yang benar-benar unggul sejak awal. Nah, kalau kamu masih bingung di mana mendapatkan tempat jual domba berkualitas, tenang saja, solusinya ada di bawah ini!

Web banner domba dorsip

Domba Dorsip: Tempat Terbaik untuk Mendapatkan Domba Awassi Fullblod!

Kalau kamu sedang mencari domba Awassi Fullblod yang sehat, berkualitas, dan siap dibudidayakan untuk usaha ternak yang menguntungkan, Domba Dorsip menjadi pilihan yang paling tepat! 

Di sini, kamu bisa mendapatkan domba Awassi Fullblood yang dipelihara secara profesional, dari pemberian pakan bernutrisi, pengawasan kesehatan rutin, hingga proses seleksi bibit yang ketat demi menghasilkan domba dengan performa unggul.

Kenapa harus Domba Dorsip? Karena kami memastikan setiap domba Awassi Fullblod tumbuh dengan sistem pemeliharaan intensif yang mendukung pertumbuhan optimal dan menghasilkan kualitas karkas terbaik. Cocok untuk buat kamu yang ingin memulai usaha peternakan domba yang berkelanjutan dan menjanjikan keuntungan jangka panjang.

Keunggulan Domba Dorsip:

  • Bibit domba Awassi Fullblood sehat dan unggul
  • Pemeliharaan profesional dan berstandar tinggi
  • Harga kompetitif dan transparan
  • Pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia

Jadi, jangan sampai salah pilih. Awali langkah suksesmu dalam dunia peternakan dengan Domba Dorsip. Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut dan dapatkan penawaran terbaik hari ini juga!

About 

Dombadorsip.com merupakan website jual domba online bibit genetik unggulan dan terpercaya. Domba Dorsip Farm menyediakan domba dengan kualitas genetik terpercaya dan unggulan. Domba Dorsip Farm juga melayani impor lengkap dari kandang karantina Australia sampai kandang karantina setempat.