Penyebab Pneumonia pada Domba serta Pencegahan dan Pengobatannya

Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang dapat memengaruhi sistem pernapasan domba dan berdampak signifikan terhadap kesehatan serta produktivitasnya. Penyakit ini ditandai oleh peradangan parenkim paru-paru dan bronkiolus, yang menyebabkan gangguan fungsi pernapasan.
Infeksi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk agen infeksius seperti bakteri, virus, atau parasit, serta kondisi lingkungan yang tidak ideal. Mengenali penyebab dan gejala pneumonia pada domba, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat, sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak. Simak selengkapnya di bawah ini!
Penyebab Pneumonia pada Domba
Pneumonia pada domba sering disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri Pasteurella multocida dan Mannheimia haemolytica. Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu penyakit ini, termasuk infeksi virus dan parasit. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai penyebab-penyebab utama pneumonia pada domba:
1. Infeksi Bakteri
Pasteurella multocida dan Mannheimia haemolytica adalah bakteri yang paling sering diisolasi pada kasus pneumonia pada domba. Bakteri ini biasanya menyebabkan infeksi sekunder setelah domba mengalami stres atau penurunan daya tahan tubuh. Infeksi dari bakteri ini bisa menyebar dengan cepat dalam kawanan, terutama jika lingkungan tempat tinggal domba tidak bersih atau padat.
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi dan Pencegahannya
2. Stres Akibat Transportasi
Proses transportasi dapat menjadi faktor stres yang signifikan bagi domba. Ketika domba dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain, terutama jika perjalanan panjang dan kondisi transportasi tidak optimal (contohnya, suhu terlalu panas atau kandang transportasi terlalu padat), sistem kekebalan tubuh mereka bisa melemah, membuat mereka lebih rentan terhadap pneumonia.
3. Infeksi Virus
Virus pernapasan seperti parainfluenza tipe 3 dan adenovirus juga dapat menyebabkan pneumonia pada domba, baik sebagai infeksi primer maupun memicu infeksi bakteri sekunder. Ketika domba terinfeksi virus, saluran napas mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan bakteri.
4. Parasit Paru-paru
Infeksi parasit seperti Dictyocaulus filaria, atau yang lebih dikenal dengan cacing paru, juga dapat menyebabkan pneumonia pada domba. Parasit ini mengiritasi jaringan paru-paru dan dapat memicu peradangan serius jika tidak ditangani dengan tepat.
5. Kondisi Kandang yang Buruk
Lingkungan kandang yang tidak bersih atau terlalu padat dapat meningkatkan risiko pneumonia. Kandang yang kotor sering kali menjadi sarang bakteri dan parasit, sementara kandang yang padat meningkatkan tingkat stres dan memungkinkan penyebaran penyakit dengan lebih cepat antar domba.
Tanda-Tanda Pneumonia pada Domba
Gejala pneumonia pada domba bisa sangat bervariasi. Beberapa domba mungkin tidak menunjukkan gejala yang signifikan selain penurunan berat badan, sementara yang lain mengalami gejala pernapasan seperti:
1. Keluarnya Cairan dari Hidung
Salah satu tanda paling umum dari pneumonia pada domba adalah keluarnya cairan dari hidung. Cairan ini bisa berupa lendir yang kental atau berwarna kekuningan atau kehijauan, yang menandakan adanya infeksi bakteri atau virus dalam saluran pernapasan.
Cairan yang keluar dari hidung sering disertai dengan gejala lain seperti hidung tersumbat atau kesulitan bernapas. Jika gejala ini muncul, segeralah memeriksakan domba ke dokter hewan untuk diagnosis lebih lanjut dan pengobatan yang tepat.
2. Batuk
Batuk adalah respons tubuh terhadap iritasi atau infeksi pada saluran pernapasan. Pada domba yang menderita pneumonia, batuk bisa muncul sebagai gejala awal atau berkembang menjadi batuk yang lebih parah.
Gejala batuk ini sering disertai dengan suara yang lebih keras dan berlangsung terus-menerus, menunjukkan adanya peradangan pada paru-paru atau saluran pernapasan. Batuk yang terjadi bisa mempersulit domba untuk bernapas dengan normal, menyebabkan ketidaknyamanan dan stres pada hewan tersebut.
3. Pernapasan yang Cepat
Pernapasan yang cepat atau lebih berat adalah tanda lain dari pneumonia pada domba. Ketika domba mengalami infeksi pada paru-paru, tubuhnya akan berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernapasan. Hal ini sering terlihat dalam bentuk pernapasan yang cepat atau terengah-engah.
Domba mungkin juga menunjukkan tanda-tanda sesak napas, dengan gerakan dada yang lebih cepat atau tersengal-sengal. Kondisi ini memerlukan perhatian segera, karena dapat mengindikasikan infeksi paru-paru yang lebih serius yang membutuhkan perawatan medis.
Baca Juga: Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
4. Lesu dan Kehilangan Nafsu Makan
Domba yang mengalami pneumonia sering kali menunjukkan penurunan aktivitas fisik, seperti lesu dan kurang bergerak. Mereka bisa menjadi sangat lemah dan malas untuk berdiri atau bergerak. Selain itu, kehilangan nafsu makan adalah gejala umum pada domba yang sakit, termasuk yang menderita pneumonia.
Domba yang merasa tidak nyaman atau kesulitan bernapas cenderung menghindari makan atau minum. Jika domba tampak lesu dan enggan makan, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang menderita infeksi pernapasan yang memerlukan pengobatan.
Pencegahan Pneumonia pada Domba
Pencegahan pneumonia pada domba harus difokuskan pada pengelolaan lingkungan, kesehatan hewan, serta praktik manajemen yang baik. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Penanganan dan Transportasi yang Baik
Stres adalah salah satu faktor utama yang memperburuk risiko pneumonia pada domba. Oleh karena itu, domba harus ditangani dengan hati-hati untuk meminimalkan stres, terutama selama proses transportasi. Usahakan untuk mengangkut domba di waktu yang tepat, seperti pagi hari atau sore hari saat suhu lebih sejuk.
2. Nutrisi yang Baik dan Kesehatan Umum
Nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh domba tetap kuat. Pastikan domba mendapatkan pakan berkualitas tinggi yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Pastikan juga domba memiliki akses yang cukup ke air bersih setiap saat. Selain itu, penanganan terhadap penyakit lain seperti cacingan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan domba dalam kondisi kesehatan yang optimal.
3. Manajemen Kebersihan Kandang
Kebersihan kandang adalah kunci dalam mencegah pneumonia. Kandang yang bersih dan tidak terlalu padat membantu mengurangi penyebaran patogen. Pastikan jarak antara lantai kandang dan kotoran minimal 60-80 cm untuk mencegah penumpukan kotoran yang bisa menjadi sarang bakteri dan parasit. Selain itu, pastikan ventilasi yang baik dalam kandang untuk menjaga kualitas udara dan mengurangi kelembaban yang berlebihan.
Pengobatan Pneumonia pada Domba
Jika domba sudah terkena pneumonia, pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan:
1. Pemberian Antibiotik
Antibiotik seperti penisilin sering digunakan untuk mengobati pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Pengobatan ini harus diberikan sesuai resep dokter hewan agar efektif. Pemberian antibiotik yang tepat dapat membantu menghentikan perkembangan infeksi dan mempercepat pemulihan.
2. Injeksi Antiradang
Selain antibiotik, domba yang terinfeksi pneumonia juga mungkin memerlukan injeksi antiradang untuk mengurangi peradangan di saluran pernapasan. Ini membantu meringankan gejala seperti sesak napas dan batuk.
3. Nebulizer
Pada kasus pneumonia yang lebih parah, pengobatan menggunakan nebulizer dapat digunakan untuk memberikan obat langsung ke paru-paru domba. Nebulizer membantu mengencerkan lendir dan membuat domba bernapas lebih mudah.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Pink Eye Pada Domba dan Cara Mengobatinya
Kesimpulan
Pneumonia pada domba adalah penyakit serius yang dapat berdampak pada kesehatan dan produktivitas ternak. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi bakteri hingga kondisi lingkungan yang buruk, dengan gejala yang bervariasi seperti batuk, penurunan berat badan, dan lesu. Mencegah penyakit ini memerlukan pengelolaan yang baik, termasuk menjaga kebersihan kandang, memberikan nutrisi yang optimal, serta mengurangi stres pada domba, terutama selama transportasi.
Jika kamu sedang mencari domba berkualitas tinggi, Domba Dorsip jual Awassi Jantan Fullblood. Domba Dorsip adalah tempat yang tepat! Kami menawarkan domba Dorper fullblood dengan genetik unggul yang cocok untuk berbagai kebutuhan peternakan kamu.
Domba Dorper terkenal dengan ketahanan tubuhnya yang kuat dan pertumbuhan yang cepat, ideal untuk meningkatkan produktivitas ternak kamu. Kunjungi situs Domba Dorsip untuk melihat koleksi domba Dorper fullblood kami dan segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
Baca Juga
Vaksin Hewan Ternak yang Wajib Diberikan Untuk Cegah PMK!
8 Ciri-Ciri Indukan Domba Berkualitas yang Harus Diketahui!
5 Cara Menghitung Karkas Domba yang Benar Bagi Pemula!
Perawatan Anak Domba yang Perlu Diketahui Peternak Pemula!
3 Jenis-Jenis Domba Perah yang Wajib Diketahui Peternak!
Mastitis pada Domba: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya