Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Ternak domba merupakan salah satu jenis ternak yang populer di Indonesia, terutama di daerah pertanian dan perkebunan. Domba dipilih karena perawatannya yang relatif mudah, cepat berkembang biak, dan dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan.
Namun, tanpa manajemen budidaya yang tepat, ternak domba bisa mengalami masalah kesehatan yang serius. Salah satu ancaman utama bagi peternak adalah penyakit cacingan. Meskipun tidak langsung menyebabkan kematian, penyakit ini dapat menurunkan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, simak penjelasannya di bawah ini untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi cacingan pada domba!
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Pink Eye Pada Domba dan Cara Mengobatinya
Penyebab dan Gejala Cacingan pada Domba
Cacingan, atau helminthiasis, adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi cacing dalam tubuh hewan, terutama pada saluran pencernaan, pernapasan, hati, dan organ lainnya. Di Indonesia, jenis cacing yang paling umum menyerang domba adalah cacing gilig (Haemonchus contortus) dan cacing hati (Fasciola hepatica). Cacing-cacing ini mengisap sari makanan, cairan tubuh, dan darah domba, serta mengeluarkan racun yang berbahaya bagi kesehatan ternak.
Gejala cacingan pada domba bervariasi, tergantung pada jenis cacing yang menyerang dan tingkat infestasinya. Beberapa tanda umum yang sering muncul adalah kesulitan buang air besar dengan feses yang keras, diikuti oleh diare.
Rambut di sekitar anus menjadi kotor, perut domba terlihat membesar, rambut kasar dan kusam, serta domba tampak lesu. Infestasi cacing yang parah dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan penurunan berat badan. Selain itu, gejala lainnya meliputi muka pucat, tubuh kurus, bulu berdiri, serta nafsu makan yang menurun.
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi dan Pencegahannya
6 Cara Mengatasi Cacingan pada Domba
Setelah mengetahui penyebab dan gejala cacingan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian dan penanganan yang tepat untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini. Berikut adalah enam cara efektif yang bisa Anda terapkan:
1. Pemberian Anthelmintika (Obat Cacing)
Pemberian anthelmintika adalah langkah utama dalam mengatasi cacingan pada domba. Obat cacing ini sebaiknya diberikan sejak domba masih muda (umur 30 hari) dan diulang setiap 2-3 bulan sekali untuk memastikan cacing terbunuh dan siklus hidupnya terputus. Namun, perhatikan untuk tidak memberikan obat ini pada trimester pertama masa kebuntingan, karena dapat menyebabkan keguguran.
2. Sanitasi Kandang dan Lingkungan yang Optimal
Menjaga kebersihan kandang adalah kunci dalam mencegah cacingan. Bersihkan feses dan sisa pakan secara rutin, pastikan drainase berjalan baik sehingga lingkungan kandang tidak lembap, dan hindari genangan air. Selain itu, bersihkan rumput liar di sekitar kandang dan lakukan desinfeksi secara rutin untuk mencegah berkembangnya larva cacing.
3. Sistem Penggembalaan dan Pemberian Rumput
Jangan menggembalakan domba terlalu pagi, karena larva cacing biasanya aktif di permukaan rumput yang basah. Lakukan penggembalaan secara bergilir untuk mencegah infestasi ulang. Jika memberi rumput, sebaiknya dalam keadaan layu saat diberikan, agar larva cacing yang menempel dapat mati dan tidak termakan oleh domba.
4. Pemilihan dan Pemberian Pakan Berkualitas
Kualitas pakan sangat mempengaruhi daya tahan tubuh domba terhadap serangan cacing. Pastikan domba mendapatkan pakan yang berkualitas, baik dari segi rumput maupun konsentrat, untuk menjaga kesehatannya dan mencegah cacingan.
Baca Juga: 7 Cara Membersihkan Bulu Domba dengan Efektif
5. Pengendalian Populasi Inang Antara
Siput air tawar sering menjadi inang bagi cacing. Anda bisa mengurangi populasi siput ini dengan memelihara itik atau bebek di sekitar kandang, yang berperan sebagai predator alami. Pastikan juga lingkungan kandang tidak lembap dan basah sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak siput.
6. Monitoring Telur dan Larva Cacing
Lakukan monitoring rutin terhadap telur cacing dengan uji feses setiap 2-3 bulan sekali. Uji ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah telur cacing dalam tubuh domba, sehingga pengendalian bisa dilakukan lebih efektif.
Kesimpulan
Cacingan pada domba adalah masalah serius yang bisa menurunkan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Penyakit ini disebabkan oleh infestasi cacing yang menyerang berbagai organ tubuh domba. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya pengendalian dan penanganan yang tepat, mulai dari pemberian anthelmintika, menjaga sanitasi kandang, hingga melakukan monitoring rutin. Dengan manajemen yang baik, risiko cacingan pada domba bisa diminimalisir, sehingga kesehatan dan produktivitas ternak tetap terjaga.
Untuk Anda yang ingin meningkatkan kualitas ternak domba, Domba Dorsip jual Domba Dorper Fullblood berkualitas tinggi. Domba Dorper adalah jenis domba pedaging hasil persilangan dari Domba Persia berkepala hitam dengan Domba Dorset di Afrika Selatan.
Dikenal dengan tubuhnya yang subur, kaki kokoh, dan pantat berotot, Domba Dorper Fullblood ini telah diimpor dari Australia dan sekarang berkembangbiak di Indonesia. Domba Dorsip Farm menyediakan Domba Dorper Fullblood jantan dan betina yang ideal sebagai pejantan dan indukan, untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas peternakan Anda. Hubungi Domba Dorsip untuk mendapatkan solusi terbaik dalam beternak domba berkualitas!
Baca Juga
8 Cara Ampuh Mengatasi Domba Kurang Nafsu Makan
8 Cara Membersihkan Tanduk Domba yang Praktis dan Efektif
10 Cara Sembelih Domba Sesuai Syariat Islam
Nutrisi Susu Domba: Kandungan Gizi dan Faktanya
6 Perbedaan Domba Texel dan Dorper
4 Jenis Kemasan Susu dan Tips Distribusinya