Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!

30 Desember 2024
Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Ternak domba merupakan salah satu jenis ternak yang populer di Indonesia, terutama di daerah pertanian dan perkebunan. Domba dipilih karena perawatannya yang relatif mudah, cepat berkembang biak, dan dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan.

Namun, tanpa manajemen budidaya yang tepat, ternak domba bisa mengalami masalah kesehatan yang serius. Salah satu ancaman utama bagi peternak adalah penyakit cacingan. Meskipun tidak langsung menyebabkan kematian, penyakit ini dapat menurunkan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, simak penjelasannya di bawah ini untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi cacingan pada domba!

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Pink Eye Pada Domba dan Cara Mengobatinya

Penyebab Cacingan pada Domba

Cacingan pada ternak seperti kambing dan domba adalah masalah kesehatan yang sering terjadi, terutama di musim hujan. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing ini dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak. Berikut beberapa penyebab dan gejala yang perlu Anda perhatikan:

1. Infestasi Parasit Cacing

Parasit cacing seperti cacing gilig (Haemonchus contortus) dan cacing hati (Fasciola hepatica) sering menyerang saluran pencernaan, hati, dan organ tubuh domba. Parasit ini mengisap nutrisi, cairan tubuh, dan darah, menyebabkan kerusakan organ serta melemahkan kondisi ternak.

2. Kondisi Lingkungan yang Lembap

Musim hujan menciptakan lingkungan yang lembap dan basah, ideal untuk perkembangan telur dan larva cacing pada ternak. Rumput yang terkontaminasi sering menjadi media penularan, terutama jika domba tidak mendapatkan pengawasan kesehatan yang baik.

3. Pakan dan Air yang Terkontaminasi

Pakan dan air yang terkontaminasi oleh larva cacing menjadi salah satu sumber utama infeksi cacing pada domba. Kebersihan kandang yang kurang terjaga juga memperparah risiko penularan.

4. Penularan Antar Ternak

Cacing pada ternak dapat menyebar dengan cepat di antara ternak kambing dan domba melalui feses yang terkontaminasi. Penularan ini sering terjadi di kandang dengan sanitasi yang buruk atau lahan penggembalaan yang tercemar.

Gejala Cacingan pada Domba

Setelah mengetahui penyebabnya, penting juga untuk tahu gejala cacingan pada domba sebagai berikut:

1. Perubahan Pola Buang Air

Domba yang terkena infeksi cacing sering mengalami kesulitan buang air besar dengan feses keras yang diikuti oleh diare. Ini menunjukkan adanya gangguan pada saluran pencernaan akibat infestasi cacing.

2. Kotoran di Sekitar Anus

Rambut di sekitar anus domba menjadi kotor karena diare. Hal ini juga disertai bau tidak sedap akibat aktivitas cacing pada ternak di saluran cerna.

3. Penurunan Berat Badan dan Nafsu Makan

Domba yang terinfeksi sering tampak kurus, dengan nafsu makan yang menurun drastis. Hal ini terjadi karena parasit mengisap nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh domba.

4. Rambut Kusam dan Kusut

Rambut domba terlihat kasar, kusut, dan tidak mengkilap. Selain itu, bulu sering berdiri, menandakan bahwa ternak sedang dalam kondisi kurang sehat.

5. Lesu dan Muka Pucat

Domba terlihat lemah, kurang aktif, dan muka pucat akibat anemia yang disebabkan oleh infestasi cacing. Kondisi ini bisa semakin parah jika tidak segera ditangani.

Dengan memahami penyebab dan gejala cacingan pada ternak, Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat untuk melindungi kesehatan kambing dan domba di peternakanmu.

Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi dan Pencegahannya

6 Cara Mengatasi Cacingan pada Domba

Setelah mengetahui penyebab dan gejala cacingan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian dan penanganan yang tepat untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini. Berikut adalah enam cara efektif yang bisa Anda terapkan:

1. Pemberian Anthelmintika (Obat Cacing)

Pemberian anthelmintika adalah langkah utama dalam mengatasi cacingan pada domba. Obat cacing ini sebaiknya diberikan sejak domba masih muda (umur 30 hari) dan diulang setiap 2-3 bulan sekali untuk memastikan cacing terbunuh dan siklus hidupnya terputus. Namun, perhatikan untuk tidak memberikan obat ini pada trimester pertama masa kebuntingan, karena dapat menyebabkan keguguran.

2. Sanitasi Kandang dan Lingkungan yang Optimal

Menjaga kebersihan kandang adalah kunci dalam mencegah cacingan. Bersihkan feses dan sisa pakan secara rutin, pastikan drainase berjalan baik sehingga lingkungan kandang tidak lembap, dan hindari genangan air. Selain itu, bersihkan rumput liar di sekitar kandang dan lakukan desinfeksi secara rutin untuk mencegah berkembangnya larva cacing.

3. Sistem Penggembalaan dan Pemberian Rumput

Jangan menggembalakan domba terlalu pagi, karena larva cacing biasanya aktif di permukaan rumput yang basah. Lakukan penggembalaan secara bergilir untuk mencegah infestasi ulang. Jika memberi rumput, sebaiknya dalam keadaan layu saat diberikan, agar larva cacing yang menempel dapat mati dan tidak termakan oleh domba.

4. Pemilihan dan Pemberian Pakan Berkualitas

Kualitas pakan sangat mempengaruhi daya tahan tubuh domba terhadap serangan cacing. Pastikan domba mendapatkan pakan yang berkualitas, baik dari segi rumput maupun konsentrat, untuk menjaga kesehatannya dan mencegah cacingan.

Baca Juga: 7 Cara Membersihkan Bulu Domba dengan Efektif

5. Pengendalian Populasi Inang Antara

Siput air tawar sering menjadi inang bagi cacing. Anda bisa mengurangi populasi siput ini dengan memelihara itik atau bebek di sekitar kandang, yang berperan sebagai predator alami. Pastikan juga lingkungan kandang tidak lembap dan basah sehingga tidak menjadi tempat berkembang biak siput.

6. Monitoring Telur dan Larva Cacing

Lakukan monitoring rutin terhadap telur cacing dengan uji feses setiap 2-3 bulan sekali. Uji ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah telur cacing dalam tubuh domba, sehingga pengendalian bisa dilakukan lebih efektif.

Kesimpulan

Cacingan pada domba adalah masalah serius yang bisa menurunkan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Penyakit ini disebabkan oleh infestasi cacing yang menyerang berbagai organ tubuh domba.

Untuk mengatasinya, diperlukan upaya pengendalian dan penanganan yang tepat, mulai dari pemberian anthelmintika, menjaga sanitasi kandang, hingga melakukan monitoring rutin. Dengan manajemen yang baik, risiko cacingan pada domba bisa diminimalisir, sehingga kesehatan dan produktivitas ternak tetap terjaga.

Untuk membantumu mengatasi masalah ini, Domba Dorsip siap membuka konsultasi kesehatan domba, sehingga Anda bisa belajar bagaimana cara mengatasi cacingan pada domba dengan tepat. Ikuti pelatihan peternakan dari Domba Dorsip sekarang juga.

Untuk Anda yang ingin meningkatkan kualitas ternak domba, Domba Dorsip jual Domba Dorper Fullblood berkualitas tinggi. Domba Dorper adalah jenis domba pedaging hasil persilangan dari Domba Persia berkepala hitam dengan Domba Dorset di Afrika Selatan.

Web banner domba dorsip

Dikenal dengan tubuhnya yang subur, kaki kokoh, dan pantat berotot, Domba Dorper Fullblood ini telah diimpor dari Australia dan sekarang berkembangbiak di Indonesia. Domba Dorsip Farm menyediakan Domba Dorper Fullblood jantan dan betina yang ideal sebagai pejantan dan indukan, untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas peternakan Anda. Hubungi Domba Dorsip untuk mendapatkan solusi terbaik dalam beternak domba berkualitas!

About 

Dombadorsip.com merupakan website jual domba online bibit genetik unggulan dan terpercaya. Domba Dorsip Farm menyediakan domba dengan kualitas genetik terpercaya dan unggulan. Domba Dorsip Farm juga melayani impor lengkap dari kandang karantina Australia sampai kandang karantina setempat.