Mengenal Siklus Reproduksi Domba: Panduan Lengkap untuk Peternak

Kalau kamu sedang beternak domba, memahami siklus reproduksi domba menjadi langkah penting untuk mengembangkan usaha. Dengan mengetahui tahapan reproduksi, kamu bisa menentukan waktu kawin yang tepat dan memperkirakan waktu kelahiran anak domba.
Artikel ini akan membahas fase-fase siklus reproduksi, faktor yang memengaruhinya, tanda-tanda kehamilan, hingga tips praktis untuk meningkatkan produktivitas ternakmu. Untuk itu, simak selengkapnya artikel di bawah ini!
Fase Siklus Reproduksi Domba
Siklus reproduksi domba betina terdiri dari beberapa fase yang berlangsung secara berulang selama domba belum bunting. Proses ini dipengaruhi oleh sistem hormonal dan lingkungan sekitar. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Siklus Estrus
Siklus estrus merupakan periode di mana domba betina mengalami birahi dan siap dikawinkan. Siklus ini memiliki beberapa tahap, seperti:
a. Estrus (Birahi)
Fase birahi adalah saat di mana domba betina menerima pejantan. Periode ini berlangsung antara 20 hingga 36 jam. Inilah waktu paling subur, dan kamu sebaiknya memastikan domba dikawinkan dalam kurun waktu ini agar peluang pembuahan maksimal.
Tanda-tanda estrus antara lain:
- Domba lebih gelisah
- Sering mengembik
- Bereaksi positif terhadap keberadaan pejantan
- Menaikkan ekor saat disentuh
Baca Juga: Mengenal Siklus Birahi Domba dan Ciri-Cirinya
b. Ovulasi
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium, dan terjadi menjelang akhir periode estrus. Waktu ovulasi yang tepat sangat penting agar proses kawin menghasilkan kebuntingan. Jika ovulasi dan kawin tidak sinkron, maka pembuahan bisa gagal.
c. Fase Folikuler
Pada fase ini, folikel dalam ovarium tumbuh dan menghasilkan hormon estrogen. Hormon ini bertanggung jawab atas perilaku birahi pada domba betina dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
d. Fase Luteal
Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi untuk:
- Menjaga kehamilan
- Mencegah timbulnya estrus baru
- Menyiapkan uterus untuk perkembangan embrio
Jika tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan menghilang dan siklus estrus akan dimulai kembali.
2. Kehamilan (Gestasi)
Setelah terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi embrio, lalu janin. Masa kehamilan pada domba betina berlangsung selama rata-rata 147 hari atau sekitar 5 bulan, dengan rentang antara 144 hingga 152 hari tergantung ras dan kondisi individu.
Selama masa ini, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting:
- Pakan harus bergizi tinggi agar mendukung perkembangan janin.
- Stres harus dihindari karena dapat mengganggu perkembangan janin atau menyebabkan keguguran.
- Pemantauan kesehatan rutin harus dilakukan untuk mendeteksi dini adanya kelainan.
Berapa Lama Siklus Birahi Domba?
Siklus birahi domba berlangsung secara teratur dan sangat penting diketahui terutama dalam program reproduksi atau pengembangbiakan. Umumnya, siklus birahi domba adalah:
1. Durasi Siklus Birahi: 16–17 Hari
Rata-rata siklus birahi pada domba betina berlangsung setiap 16 hingga 17 hari sekali. Ini berarti domba betina akan kembali memasuki masa birahi sekitar dua minggu setelah birahi sebelumnya.
2. Lama Birahi: 20–36 Jam
Masa birahi (estrus) atau periode di mana domba betina siap dikawinkan berlangsung selama 20 hingga 36 jam. Pada masa inilah domba betina akan menunjukkan tanda-tanda birahi dan menerima pejantan.\
3. Usia Mulai Birahi
Domba betina biasanya mulai mengalami birahi pertama kali pada usia 5–10 bulan, tergantung pada jenis dan faktor nutrisi. Namun, kawin pertama idealnya dilakukan saat domba telah mencapai 70% dari bobot tubuh dewasa.
4. Waktu Ideal untuk Kawin
Waktu terbaik untuk mengawinkan domba adalah 8–12 jam sejak munculnya tanda birahi, karena saat itulah ovulasi akan segera terjadi.
Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Reproduksi Domba?
Agar reproduksi domba berjalan optimal, kamu perlu memahami berbagai faktor yang bisa memengaruhinya. Faktor-faktor ini dapat berasal dari dalam tubuh domba maupun dari lingkungan sekitarnya, seperti:
1. Faktor Nutrisi
Kekurangan nutrisi bisa menghambat proses estrus, ovulasi, bahkan menyebabkan infertilitas. Pastikan domba mendapatkan:
- Protein minimal 14–16% selama flushing dan kehamilan awal
- Energi yang cukup dari pakan hijauan, konsentrat, dan tambahan mineral
2. Cuaca dan Iklim
Domba merupakan hewan musiman sebagian. Beberapa ras lebih aktif bereproduksi saat musim dingin atau musim hujan. Iklim tropis seperti di Indonesia memungkinkan domba kawin sepanjang tahun, namun suhu ekstrem tetap bisa memengaruhi kesuburan.
3. Kesehatan Umum
Penyakit seperti cacingan, infeksi saluran reproduksi, atau penyakit metabolik dapat menurunkan peluang keberhasilan reproduksi. Vaksinasi, sanitasi kandang, dan kontrol parasit sangat diperlukan.
Baca Juga: 7 Standar Kesehatan Hewan Kurban yang Wajib Diketahui
4. Umur dan Kematangan Reproduksi
Domba betina idealnya dikawinkan saat sudah mencapai umur 8–12 bulan, tergantung ras. Jangan terlalu dini karena dapat berdampak pada kehamilan yang gagal atau pertumbuhan anak yang buruk.
5. Ras Domba
Ras seperti Dorper memiliki keunggulan reproduksi lebih baik, seperti masa birahi lebih panjang dan produktivitas anak lebih tinggi. Ini membuatnya sangat cocok untuk usaha pengembangbiakan.
Apa Saja Tanda-Tanda Kehamilan Domba?
Mengetahui apakah domba sudah bunting atau belum bisa membantu kamu merencanakan pakan, kandang, hingga waktu kelahiran. Berikut beberapa tanda yang bisa kamu amati:
1. Perubahan Fisik
Setelah pembuahan berhasil, tubuh domba betina mulai mengalami perubahan. Gejala fisik ini bisa mulai terlihat sejak minggu-minggu awal kehamilan, namun lebih jelas di trimester kedua dan ketiga:
- Perut membesar
- Ambing (puting susu) membengkak
- Pelebaran pinggul dan panggul
2. Perubahan Perilaku
Domba betina yang sedang hamil juga akan menunjukkan perubahan perilaku yang cukup mudah dikenali, terutama jika kamu sudah terbiasa mengamati rutinitas ternakmu.
- Lebih tenang dan tidak birahi lagi
- Peningkatan nafsu makan
- Aktivitas lebih lambat
3. Pemeriksaan Klinis
Jika kamu ingin memastikan kehamilan secara ilmiah dan akurat, kamu bisa menggunakan beberapa teknik pemeriksaan berikut:
- Palpasi (perabaan perut)
- Ultrasonografi (USG)
- Tes hormon progesteron
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Domba Beranak Banyak yang Perlu Diperhatikan
Kenapa Tanda-Tanda Ini Penting?
Dengan mengetahui tanda-tanda ini, kamu tidak hanya bisa mengelola domba bunting dengan baik, tetapi juga bisa:
- Mencegah stres dan komplikasi menjelang kelahiran
- Memisahkan domba bunting dari kelompok yang aktif atau agresif
- Memberi suplemen tambahan untuk mendukung pertumbuhan janin
- Mempersiapkan kandang khusus yang nyaman dan aman untuk proses melahirkan
Siklus reproduksi domba merupakan proses biologis yang kompleks namun bisa kamu kelola dengan baik jika memahami setiap fasenya. Mulai dari siklus estrus, ovulasi, hingga kehamilan, semuanya sangat dipengaruhi oleh nutrisi, kesehatan, lingkungan, dan manajemen kandang.
Jika kamu ingin mempercepat produktivitas ternak, penting untuk memilih bibit domba yang unggul dan punya performa reproduksi baik. Tidak perlu bingung untuk mencarinya, karena Domba Dorsip jual domba yang kamu butuhkan!
Butuh Domba Berkualitas untuk Peternakanmu? Temukan Domba Dorsip!
Kalau kamu mencari domba yang cepat tumbuh, subur, dan produktif, Domba Dorsip jual domba texel fullblood dan domba Dorper fullblood berkualitas tinggi yang cocok untuk pembibitan maupun penggemukan.
Domba Texel berasal dari Pulau Texel di Belanda dan dikenal sebagai domba pedaging premium dengan pertumbuhan otot yang luar biasa cepat. Domba ini sangat cocok untuk kamu yang fokus pada hasil karkas dan efisiensi pakan. Keunggulan Texel antara lain:
- Pertumbuhan otot cepat dan padat\
- Rasio karkas tinggi dengan sedikit lemak
- Efisiensi pakan sangat baik
- Cocok untuk penggemukan intensif maupun semi-intensif
Sementara itu domba Dorper merupakan hasil persilangan Domba Persia berkepala hitam dengan Domba Dorset dari Afrika Selatan. Keunggulan utama domba Dorper yaitu:
- Masa kawin yang panjang
- Cepat dewasa
- Mampu beranak lebih dari satu kali dalam setahun
Ini berarti, kamu bisa mempercepat siklus produksi dan meningkatkan keuntungan usaha ternakmu dalam waktu singkat.
Yuk, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan tim Domba Dorsip melalui WhatsApp!
Baca Juga
7 Manfaat Minyak Ikan untuk Domba dalam Meningkatkan Pertumbuhan
5 Cara Membuat Domba Birahi untuk Mempercepat Waktu Panen
Kenali 7 Jenis-Jenis Domba di Dunia yang Cocok untuk Peternak Pemula
Mengenal 5 Ciri-Ciri Domba Majir dan Cara untuk Mengatasinya!
8 Alasan Pentingnya Pelatihan Peternakan Kambing dan Domba, Jangan Lewatkan!
Pentingnya Sanitasi Kandang dan Biosecurity untuk Kesehatan Ternak