7 Cara Ternak Domba Pedaging untuk Pemula yang Efektif

Cara ternak domba pedaging adalah langkah awal yang tepat jika kamu ingin memulai usaha peternakan dengan prospek keuntungan tinggi. Domba pedaging termasuk jenis ternak yang efisien karena memiliki siklus pertumbuhan cepat, kebutuhan pakan yang relatif sederhana, serta permintaan pasar yang stabil. 

Jika kamu membutuhkan referensi atau ingin langsung mendapatkan bibit terbaik, ada banyak pilihan, Domba Dorsip jual domba pedaging berkualitas yang bisa kamu pertimbangkan. Yu, simak di bawah ini!

Bagaimana Cara Ternak Domba Pedaging?

Untuk menghasilkan domba pedaging berkualitas, ada beberapa langkah penting yang harus kamu terapkan sejak awal. Proses ini mencakup pemilihan bibit, pakan, kesehatan, hingga cara breeding domba yang tepat agar produktivitasnya meningkat. 

Berikut tujuh langkah budidaya ternak domba yang bisa kamu ikuti:

1. Pemilihan Bibit Domba yang Unggul

Langkah pertama dalam beternak domba pedaging adalah memilih bibit unggul. Pastikan kamu memilih domba dengan kondisi tubuh sehat, aktif, bulu bersih, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. 

Bibit jantan sebaiknya memiliki postur tubuh besar dengan otot yang kuat, sementara betina harus produktif dengan riwayat reproduksi yang baik. 

Pemilihan bibit yang tepat akan sangat memengaruhi hasil panen daging nantinya.

Baca Juga: 4 Ciri Ciri Domba Jantan yang Bagus untuk Induk

2. Pembuatan Kandang yang Nyaman

Kandang merupakan rumah utama domba, sehingga harus memenuhi standar kenyamanan. Pastikan kandang kering, memiliki ventilasi cukup, dan mudah dibersihkan. 

Untuk domba pedaging, kandang panggung dengan alas bambu atau kayu bisa menjadi pilihan agar kotoran tidak menumpuk di lantai. 

Lingkungan kandang yang nyaman akan menekan risiko penyakit dan membuat pertumbuhan domba lebih optimal.

3. Pemberian Pakan dan Nutrisi Seimbang

Pakan adalah faktor kunci dalam keberhasilan ternak. Domba pedaging membutuhkan rumput hijauan segar, dedaunan, serta tambahan konsentrat kaya protein dan energi. 

Kamu juga bisa memberikan pakan fermentasi untuk meningkatkan kecernaan. Jangan lupa sediakan air bersih setiap saat. Kombinasi pakan yang tepat akan mempercepat pertumbuhan bobot tubuh sehingga siap panen lebih cepat.

4. Menjaga Kesehatan dan Kebersihan

Sanitasi kandang harus dijaga agar domba tidak mudah terserang penyakit. Bersihkan kandang secara rutin dan ganti alas jerami atau sekam secara berkala.

Lakukan vaksinasi sesuai jadwal, serta berikan obat cacing setiap 3–6 bulan sekali. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, jadi pastikan kesehatan domba selalu menjadi prioritas.

5. Cara Breeding Domba dengan Baik

Breeding atau perkawinan domba harus dilakukan secara terencana dengan memilih pejantan unggul dan betina yang produktif. 

• Siklus birahi domba betina berlangsung setiap 16–17 hari, dengan durasi birahi sekitar 20–36 jam. 

• Birahi pertama biasanya muncul pada usia 5–10 bulan, tetapi kawin ideal dilakukan setelah bobot betina mencapai 70% dari bobot dewasa.

• Waktu terbaik untuk kawin adalah 8–12 jam setelah tanda birahi muncul, karena saat itu peluang terjadinya pembuahan paling tinggi. 

Kamu bisa melakukan perkawinan alami atau menggunakan inseminasi buatan. Dengan breeding yang tepat, populasi domba pedaging bisa meningkat secara signifikan.

Baca Juga: Mengenal Siklus Reproduksi Domba: Panduan Lengkap untuk Peternak

6. Pemantauan Pertumbuhan Domba

Catat perkembangan bobot badan setiap 2 minggu sekali. Dengan begitu, kamu bisa menilai apakah sistem pakan dan perawatan sudah optimal. 

Domba pedaging yang sehat biasanya menunjukkan kenaikan berat badan stabil. Jika pertumbuhan melambat, evaluasi kualitas pakan atau cek kesehatan domba.

7. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Menjaga kesehatan domba pedaging adalah kunci keberhasilan beternak. Kamu perlu rutin melakukan vaksinasi, pemberian obat cacing, serta menjaga kebersihan kandang agar domba tidak mudah terserang penyakit. 

Selain itu, segera pisahkan domba yang sakit untuk mencegah penularan ke ternak lainnya.

Apa Saja Jenis Domba Pedaging?

Selain cara pemeliharaan, pemilihan jenis ternak domba pedaging juga menentukan keberhasilan usaha. Setiap jenis memiliki keunggulan berbeda, baik dari segi bobot, produktivitas, maupun adaptasi terhadap lingkungan. 

Berikut beberapa jenis domba pedaging unggulan:

1. Domba Dorper: Dari Afrika Selatan, adaptif, pertumbuhan cepat, produktivitas daging tinggi, periode kawin yang panjang, bobot jantan 110-130 kg, betina 80-110 kg.

2. Domba Texel: Postur tinggi, bulu wol keriting, bobot jantan 140 kg, betina 80 kg, pertumbuhan cepat.

3. Domba Awassi: Domba Awassi unggul dengan daging berkualitas, susu melimpah, dan pertambahan bobot cepat (5–6 kg/bulan betina, 7–8 kg/bulan jantan).

4. Domba Garut: Berasal dari Jawa Barat, tubuh besar, bobot jantan 60–80 kg, betina 30–50 kg, kualitas daging tinggi.

5. Domba Ekor Tipis (Gembel): Asli Indonesia, tubuh kecil, produktif melahirkan kembar 2–5 ekor, jantan 30–40 kg.

6. Domba Ekor Gemuk: Dari Indonesia Timur, ekor besar dengan lemak tebal, bobot jantan 60 kg, betina 50 kg.

7. Domba Batur Banjarnegara (Domas): Hasil persilangan, postur besar, bobot jantan 90–140 kg, betina 60–80 kg.

8. Domba Hampshire: Kepala dan kaki hitam, tubuh putih, tahan iklim, produksi daging unggul.

Setiap jenis domba pedaging di atas memiliki karakteristik berbeda. Jadi, pastikan kamu memilih jenis yang sesuai dengan tujuan usaha dan kondisi lingkunganmu.

Kesalahan Umum dalam Ternak Domba Pedaging

Meskipun terlihat sederhana, banyak pemula yang melakukan kesalahan dalam cara ternak domba pedaging. Kesalahan ini bisa menyebabkan pertumbuhan lambat, tingginya angka kematian, bahkan kerugian finansial. Berikut lima kesalahan yang sering terjadi:

1. Mengabaikan Kualitas Bibit

Banyak peternak memilih bibit asal murah tanpa memperhatikan kualitas. Padahal, bibit buruk akan menghasilkan pertumbuhan lambat dan daging berkualitas rendah.

2. Pakan Tidak Seimbang

Memberikan pakan seadanya tanpa memperhatikan nutrisi hanya akan membuat domba kurus dan tidak siap panen. Kombinasi hijauan dan konsentrat sangat penting untuk pertumbuhan optimal.

3. Kebersihan Kandang yang Buruk

Kandang kotor menjadi sarang bakteri dan parasit. Hal ini sering menyebabkan penyakit kulit, cacingan, atau diare pada domba.

4. Tidak Ada Catatan Breeding dan Pertumbuhan

Tanpa pencatatan, kamu tidak bisa mengetahui produktivitas ternakmu. Catatan membantu mengevaluasi mana indukan yang unggul dan mana yang harus diganti.

Baca Juga: Bisnis Ternak Domba: Peluang Cuan yang Menjanjikan

5. Terlambat Menangani Penyakit

Beberapa pemula sering menunda penanganan ketika domba sakit. Padahal, penyakit bisa menyebar cepat ke seluruh kandang jika tidak segera ditangani.

Memulai usaha ternak domba pedaging membutuhkan pengetahuan dan disiplin. Dengan memilih bibit unggul, menyediakan pakan berkualitas, menjaga kesehatan, serta menerapkan cara breeding domba yang tepat, kamu bisa menghasilkan ternak domba pedaging yang sehat dan menguntungkan. 

Kalau kamu ingin memulai usaha ternak dengan lebih efektif, pilihan bibit unggul adalah langkah pertama. Yuk, percayakan kebutuhan bibit dombamu dan ikuti pelatihan peternakan di Domba Dorsip!

Dapatkan Domba Texel Fullblood Berkualitas di Domba Dorsip!

Untuk kamu yang ingin beternak domba pedaging, Domba Texel Fullblood dari Domba Dorsip adalah pilihan terbaik. Domba Texel terkenal karena pertumbuhan cepat, tubuh berotot, dan karkas daging berkualitas tinggi. Tidak hanya itu, Texel juga menghasilkan wol bernilai jual dan keturunan unggul, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi peternak.

Keunggulan lain domba Texel adalah daya tahan tubuhnya yang tinggi dan kemampuan beradaptasi di berbagai lingkungan. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk pemula yang baru belajar manajemen ternak. 

Domba Dorsip Jual Domba Texel Fullblood berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Jadi, kalau kamu ingin memulai usaha peternakan dengan hasil maksimal, segera hubungi tim Domba Dorsip sekarang juga!