Bisnis Ternak Domba: Peluang Cuan yang Menjanjikan

Bisnis ternak domba terbagi dalam sektor hulu dan hilir. Sektor hulu adalah proses produksi atau budi daya ternaknya, sementara sektor hilir merupakan proses penanganan hasil budi daya tersebut untuk dijual dan dipasarkan sampai ke konsumen.
Peternakan domba dapat diartikan sebagai "kegiatan usaha yang terkait dengan subsektor peternakan domba, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses produksi (budi daya), penanganan pascapanen, pengolahan, sampai pemasaran produk ke konsumen".
Komoditas peternakan domba cukup banyak, antara lain ayam, burung, sapi, dan domba. Pada dasarnya, bisnis komoditas peternakan domba hampir sama, yang membedakan adalah jenis ternak tersebut dan cara memperlakukannya.
Dalam artikel ini kita akan mencoba menggambarkan secara garis besar mengenai kegiatan utama dari sebuah bisnis peternakan domba, khususnya peternakan domba. Simak selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: 14 Cara Ternak Domba Garut yang Efektif dan Benar
Memahami Dua Sektor Bisnis Peternakan Domba: Hulu dan Hilir
Bisnis peternakan domba terbagi menjadi dua bagian, yaitu hulu dan hilir peternakan domba. Pemilihan bisnis bisa dari hulu ke hilir atau dari hilir ke hulu, bahkan bisa langsung terjun pada kedua bagian tersebut.
Hulu Peternakan Domba
Hulu yaitu suatu proses dari kegiatan peternakan domba untuk memproduksi dan menghasilkan ternak dari tidak ada hingga menjadi barang ekonomis yang bisa diolah lebih lanjut. Dalam bisnis peternakan domba, untuk menghasilkan atau memproduksi ternak baru, diperlukan indukan, yaitu ternak jantan dan ternak betina.
Terkait dengan bisnis di hulu peternakan domba, ada beberapa hal yang harus dipahami, yaitu kegiatan utama dan proses dalam budi daya ternak sebagai berikut.
1. Perkawinan ternak
Perkawinan ternak bisa dilakukan secara alami dengan mengawinkan sepasang ternak jantan dan ternak betina. Mengawinkan ternak secara alami sebaiknya dilakukan ketika betina mengalami birahi sehingga tingkat keberhasilannya tinggi. Perkawinan ternak juga bisa dilakukan dengan inseminasi buatan (IB).
Teknologi ini biasanya dilakukan secara serentak pada beberapa induk betina dengan cara memasukkan sperma ternak jantan yang unggul ke dalam vagina ternak betina. Namun, ternak betina juga harus dalam kondisi birahi. Dari proses perkawinan ini diharapkan induk betina akan menghasilkan anakan yang kemudian dibesarkan.
2. Pemeriksaan kebuntingan
Setelah ternak dikawinkan, induk betina harus diperiksa kepastian buntingnya. Kegiatan ini salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan alat (teknologi) yang sudah disediakan oleh ahli-ahli peternakan domba.
Jika dari hasil pemeriksaan tersebut ternak dinyatakan bunting maka selama ternak tersebut bunting harus dipelihara dengan baik agar anaknya lahir dengan sehat. Namun, jika dari pemeriksaan tersebut ternak dinyatakan tidak bunting maka proses perkawinan harus diulangi kembali.
3. Proses kebuntingan dan kelahiran
Selama masa kebuntingan, ternak harus dirawat dengan pola khusus, yaitu memisahkan ternak dari kawanan, menyediakan kandang khusus yang aman dan nyaman, menjaga kebersihan kandang, menjauhkan induk bunting dari jantan, serta memberikan pola makan yang bernutrisi tinggi sehingga memudahkan proses kelahiran, membuat anak yang akan lahir sehat, dan memaksimalkan produksi susu induk ketika anaknya sudah lahir.
Lama kebuntingan pada ternak kurang lebih lima bulan. Menjelang masa kelahiran, kita harus mempersiapkan segala keperluan untuk mempermudah proses kelahiran. Upayakan proses kelahiran terjadi secara normal.
Jika ternak mengalami kesulitan dalam melahirkan, kita harus membantu mempermudah proses kelahiran tersebut. Jumlah anak yang lahir biasanya berkisar 1 sampai 3 ekor. Namun, tidak menutup kemungkinan ternak bisa melahirkan sampai empat ekor anak.
4. Proses perawatan dan penyapihan anak
Pada tahap ini, usahakan anakan mendapatkan pakan sesuai dengan kebutuhannya sehingga pertumbuhannya bisa optimal. Demikian juga dengan induknya, asupan nutrisinya harus dijaga agar produksi susunya bisa optimal.
5. Pembesaran dan penggemukan ternak
Tahap ini bertujuan untuk menyediakan ternak siap jual. Proses pembesaran dan penggemukan umumnya dilakukan setelah anakan lepas sapih, sekitar umur tiga bulan. Pakan yang diberikan pada tahap ini berupa paket pakan pembesaran atau penggemukan yang ideal untuk memaksimalkan pertumbuhan bobot ternak. Pada umumnya tahap ini dilakukan selama 3 sampai 9 bulan.
6. Seleksi ternak
Anakan perlu diseleksi untuk beberapa tujuan, antara lain untuk digemukkan, sebagai indukan, atau ternak tangkas. Untuk tujuan tersebut, anakan harus mulai dipisahkan dalam kandang baterai. Pemisahan ini akan memudahkan dalam memberikan pakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Baca Juga: 7 Tips Ternak Domba Texel untuk Pemuliaan Berkualitas
Hilir Peternakan Domba
Hilir peternakan domba merupakan kegiatan untuk menghasilkan pendapatan dari ternak yang telah diproduksi. Ragam kegiatan di hilir peternakan domba yang harus dipahami antara lain penjualan ternak siap potong, ternak adu, kulit ternak, dan kotoran ternak. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Ternak siap potong
Salah satu hasil utama dari peternakan domba adalah ternak siap potong. Dari ternak inilah akan dihasilkan daging. Biasanya, satu ekor ternak domba atau domba dengan bobot 25 kg akan menghasilkan karkas sebanyak rata-rata 12,5 kg dengan bagian-bagian sebagai berikut:
- Daging sebanyak 7 kg.
- Tulang iga sebanyak 2 kg.
- Tulang paha sebanyak 1 kg.
- Kepala dan kaki 1 kg.
- Jeroan sebanyak 1,25 kg.
Saluran pemasaran yang bisa digunakan untuk menjual ternak domba dan domba siap potong antara lain tukang sate, catering, produsen kebab, steak, dan keperluan rumah tangga. Untuk memasarkan produk daging ini, bisa mencoba untuk menawarkan produk tersebut ke beberapa alternatif calon customer, di antaranya sebagai berikut.
a. Pasar tradisional
Pasar tradisional masih memiliki prospek yang cerah untuk memasarkan domba atau domba. Dari pengalaman penulis,pasar tradisional menyerap ternak siap potong dalam jumlah yang cukup besar.
Di Pasar Kemiri Muka (Depok), misalnya, ada sekitar 5 pedagang domba dan domba. Setiap hari, rata-rata setiap pedagang bisa memotong 5 ekor. Di Depok sendiri, ada 5-8 pasar tradisional. Dari sini dapat disimpulkan bahwa penjualan ternak melalui pasar tradisional masih memegang peranan yang penting.
b. Tukang sate
Tukang sate yang ada di Jakarta, misalnya, memiliki beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. Tukang sate pinggir jalan rata-rata membutuhkan daging ternak 0,5 kg per hari. Pedagang sate kecil membutuhkan daging ternak berkisar 1-2 kg per hari.
Pedagang sate menengah umumnya mampu menghabiskan 10 kg daging ternak (setara dengan 1 ekor ternak) per hari. Pedagang sate besar umumnya bisa menghabiskan 3-10 ekor ternak. Bayangkan, berapa banyak tukang sate yang ada di sekeliling kita? Tentu banyak bukan? Ini adalah peluang pasar yang menjanjikan.
c. Catering
Kita tidak perlu ragu dengan saluran pemasaran yang satu ini. Jasa catering memang memiliki pangsa pasar tersendiri. Untuk pesta pernikahan saja, gedung sudah dipesan dari 1 tahun sebelumnya. Setiap pesta perkawinan bisa menghabiskan 3-5 ekor ternak.
Padahal, gedung di Jabodetabek untuk mengadakan resepsi pernikahan sangat banyak. Dalam seminggu, bisa jadi ada 50 sampai 100 resepsi pernikahan.
2. Kurban
Hari raya Idul Adha merupakan bulan bonus bagi peternak. Momen ini banyak digunakan oleh peternak baru untuk memasarkan ternaknya. Beberapa kelebihan dari penjualan ternak pada saat hari Raya Idul Adha sebagai berikut.
- Permintaan ternak sangat tinggi.
- Pasar premium dengan harga relatif tinggi.
Pemasarannya bisa melalui agen, yayasan, atau langsung ke konsumen akhir. Jika pemasaran melalui agen atau yayasan, biasanya harganya cukup rendah. Namun, jika mampu memasarkan langsung ke konsumen akhir, harganya lumayan tinggi. Biasanya, harga ternak untuk konsumen akhir tidak ditentukan berdasarkan bobot ternak, tetapi ditentukan oleh performa ternak tersebut.
3. Aqiqah
Aqiqah menjadi pasar khusus bagi domba yang tidak dimiliki oleh ternak lain. Domba memiliki nilai religi yang akan selalu dicari untuk sebuah momen, yaitu kelahiran si buah hati. Kita tak perlu khawatir dengan pasar ini karena pasar ini sangat luas.
Dari gambaran tersebut, dapat kita bayangkan betapa besar pasar aqiqah yang ada di sekeliling kita. Jadi, jangan khawatir tidak mendapatkan bagian dari pasar yang begitu besar.
4. Kulit ternak
Sampai saat ini, kulit domba dan domba masih menjadi unggulan dalam memproduksi berbagai produk berbahan dasar kulit, mulai dari dompet, tas, hingga ikat pinggang. Saat ini, Garut sebagai sentra kerajinan kulit juga masih kekurangan pasokan kulit ternak untuk diubah menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
5. Kotoran ternak
Kotoran dari ternak bukan merupakan limbah yang tidak bisa dimanfaatkan. Justru, kotoran ternak memiliki nilai jual yang tinggi. Kotoran ternak bisa dijual sebagai pupuk kandang. Kita bisa menjualnya ke produsen pupuk organik atau langsung ke petani, terutama petani yang memproduksi komoditas organik, seperti sayur organik.
Baca Juga: 5 Tips Penanganan Domba Baru Datang dengan Tepat
Kesimpulan
Bisnis ternak domba menawarkan peluang menguntungkan melalui sektor hulu dan hilir yang saling berkaitan. Sektor hulu mencakup produksi ternak dari tahap perkawinan, pemeriksaan kebuntingan, kelahiran, hingga pembesaran dan seleksi ternak, yang bertujuan untuk menghasilkan ternak berkualitas siap jual.
Sementara itu, sektor hilir mencakup berbagai peluang pemasaran, seperti penjualan ternak siap potong untuk sate, catering, dan pasar tradisional, serta pemanfaatan domba untuk kurban dan aqiqah yang memiliki permintaan tinggi.
Selain daging, bisnis ini juga menghasilkan produk sampingan bernilai jual seperti kulit untuk industri kerajinan dan kotoran ternak sebagai pupuk. Dengan prospek pasar yang luas dan beragam, bisnis peternakan domba menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi para pelaku usaha yang mampu mengelola produksi dan distribusinya secara optimal.
Sudah Siap Berbisnis? Dapatkan Indukan Domba Berkualitas di Domba Dorsip
Sudah siap memulai bisnis peternakan domba? Pastikan kamu memilih indukan yang berkualitas agar usahamu berjalan lancar dan menguntungkan. Domba Dorsip Jual Domba Crossbreed Dorper unggulan yang memiliki pertumbuhan cepat, daya tahan tinggi, serta hasil yang optimal.
Dengan kombinasi genetik terbaik, Domba Crossbreed dari Domba Dorsip siap menjadi pilihan tepat untuk investasi peternakanmu. Hubungi Domba Dorsip sekarang untuk dapatkan indukan domba berkualitas.
Baca Juga
Kurban atas Nama Orang yang Sudah Meninggal? Begini Caranya!
10 Perbedaan Akikah dan Kurban, Jangan Sampai Keliru!
Hukum Menjual Daging Kurban bagi Penerima, Boleh atau Haram?
Domba Ekor Gemuk: Wajib Tahu Cara Ternak Sukses!
Mastitis pada Domba: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya
7 Cara Menjaga Kesehatan Ternak pada Musim Hujan Agar Tetap Sehat