Mengenal 5 Ciri-Ciri Domba Majir dan Cara untuk Mengatasinya!

Dalam dunia peternakan domba, setiap ekor betina yang tidak bisa bunting berarti peternakan mengalami kerugian waktu, tenaga, dan biaya. Masalah seperti ini dikenal sebagai domba majir. Agar usahamu tetap untung dan berkembang, yuk kenali ciri-ciri domba majir dan cara efektif untuk mengatasinya pada artikel di bawah ini!
Apa Saja Ciri-Ciri Domba Majir?
Domba majir adalah domba betina yang tidak mampu bunting meskipun sudah dikawinkan berulang kali dengan pejantan yang subur. Kondisi ini tentu sangat merugikan, apalagi jika kamu memiliki target pengembangbiakan dalam skala besar.
Berikut beberapa ciri-ciri domba majir yang perlu kamu waspadai:
1. Tidak Pernah Bunting Meski Sudah Dikawinkan
Ciri paling jelas dari domba majir yaitu tidak kunjung hamil meski sudah beberapa kali dikawinkan dengan pejantan sehat.
Kalau domba kamu sudah dikawinkan lebih dari tiga kali dalam rentang waktu normal (17 hari siklus estrus), tetapi belum juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan, besar kemungkinan domba tersebut majir.
2. Tidak Mengalami Siklus Estrus (Birahi)
Domba betina umumnya mengalami siklus birahi setiap 16-17 hari. Jika domba kamu tidak menunjukkan gejala birahi seperti gelisah, mengembik, menaiki domba lain, atau diam saat dinaiki, ini bisa jadi pertanda adanya gangguan hormonal yang mengarah ke kemajiran.
3. Kelainan pada Alat Reproduksi
Ciri ini lebih sulit dikenali tanpa pemeriksaan medis. Namun, domba majir kadang mengalami kelainan organ reproduksi seperti uterus kecil, tidak berkembang, atau adanya kista ovarium yang menyebabkan infertilitas.
Biasanya kelainan ini bisa terdeteksi lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau oleh dokter hewan. Ciri fisik lainnya yaitu adanya kelainan pada bentuk vulva/kemaluan betina.
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi dan Pencegahannya
4. Kondisi Tubuh Terlalu Kurus atau Gemuk
Kondisi tubuh yang tidak ideal, baik terlalu kurus (BCS 1) maupun terlalu gemuk (BCS 5), dapat memengaruhi kesuburan domba dan menyebabkan kemajiran.
Domba dengan tubuh terlalu kurus cenderung kekurangan asupan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk proses ovulasi. Sementara itu, domba yang terlalu gemuk berisiko mengalami gangguan hormonal yang dapat menghambat atau mengacaukan siklus birahi.
Oleh karena itu, menjaga kondisi tubuh domba tetap ideal sangat penting untuk mendukung keberhasilan reproduksi.
5. Riwayat Penyakit Reproduksi
Domba yang pernah mengalami infeksi saluran reproduksi, terutama pasca melahirkan, berisiko tinggi menjadi majir. Infeksi yang tidak tertangani dengan baik dapat merusak jaringan rahim dan membuatnya tidak mampu menampung embrio.
Apa Penyebab Domba Majir?
Setelah memahami ciri-cirinya, kamu perlu mengenali berbagai penyebab utama mengapa domba bisa mengalami kemajiran. Penyebabnya bisa berasal dari faktor internal (dalam tubuh domba) maupun eksternal (lingkungan atau manajemen peternakan). Berikut ciri-cirinya:
1. Faktor Genetik
Ada kemungkinan bahwa majir merupakan sifat genetik. Beberapa domba memang secara bawaan memiliki sistem reproduksi yang kurang sempurna.
salah satu penyebabnya yaitu karena perkawinan sedarah atau inbreed, yang menyebabkan anakan yang dihasilkan mengalami gangguan reproduksi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memilih indukan dari garis keturunan yang subur.
2. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, terutama protein, vitamin E, selenium, dan mineral lainnya dapat menyebabkan gangguan pada sistem hormonal domba. Kekurangan pakan yang berkualitas juga berdampak pada kondisi fisik dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
3. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Suhu lingkungan yang terlalu panas atau stres akibat kondisi kandang yang buruk bisa memengaruhi hormon reproduksi. Domba yang hidup dalam kondisi tidak nyaman cenderung memiliki tingkat stres tinggi, yang bisa menghambat proses ovulasi.
4. Penyakit Infeksi
Beberapa penyakit seperti brucellosis, toxoplasmosis, atau endometritis dapat menyebabkan domba menjadi tidak subur. Penyakit-penyakit ini biasanya menular dan bisa menyebar dengan cepat di dalam kandang, sehingga sangat penting untuk menerapkan biosekuriti yang ketat.
Baca Juga: 4 Penyebab Mastitis pada Domba dan Cara Mengobatinya
5. Usia yang Sudah Tua
Domba yang sudah terlalu tua (biasanya lebih dari 6 tahun) memiliki tingkat kesuburan yang menurun secara alami. Domba betina yang terlalu tua sering kali sudah tidak mengalami ovulasi, meskipun tampak sehat dari luar.
Bagaimana Cara Mengatasi Domba Majir?
Mengatasi domba majir bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan pula hal yang mustahil. Ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk meningkatkan kemungkinan domba kembali subur atau mencegah domba lain mengalami hal yang sama, yaitu:
1. Perbaiki Pola Pakan dan Nutrisi
Langkah pertama yaitu memastikan domba kamu mendapatkan pakan dengan kualitas tinggi. Terapkan metode flushing, yaitu pemberian pakan bergizi tinggi (protein 14–16%) 2–3 minggu sebelum masa kawin.
Beberapa jenis pakan yang baik untuk flushing antara lain:
- Dedak halus
- Bungkil kedelai
- Rumput segar dengan protein tinggi (seperti indigofera)
- Konsentrat tambahan
2. Pantau Siklus Birahi
Amati perilaku domba secara rutin. Jika domba tidak menunjukkan gejala birahi sama sekali, kamu bisa menggunakan hormon prostaglandin atau GnRH (dengan pengawasan dokter hewan) untuk merangsang ovulasi.
3. Pemeriksaan Reproduksi oleh Dokter Hewan
Jika kamu mencurigai domba majir karena alasan internal seperti kelainan alat reproduksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan. Pemeriksaan USG atau palpasi rektal bisa membantu mengidentifikasi masalah dan menentukan tindakan lanjut.
4. Lakukan Rotasi Pejantan
Kadang-kadang, masalah bukan berasal dari betinanya, melainkan dari pejantannya. Pejantan yang sudah tua, sakit, atau memiliki kualitas sperma rendah bisa menyebabkan kegagalan pembuahan. Selain itu rotasi pejantan atau pergantian pejantan diperlukan agar tidak sampai mengkawini anaknya sendiri sehingga terjadi inbreed.
Baca Juga: 4 Ciri Ciri Domba Jantan yang Bagus untuk Induk
5. Penerapan Manajemen Ternak yang Baik
Kebersihan kandang, pengaturan kepadatan ternak, pencahayaan yang cukup, dan sistem manajemen yang baik sangat memengaruhi kesehatan reproduksi domba. Domba yang stres karena lingkungan yang buruk cenderung lebih sulit berkembang biak.
Domba majir memang menjadi salah satu tantangan serius dalam dunia peternakan. Kalau kamu bisa mengenali ciri-ciri domba majir sejak dini dan memahami penyebab utamanya, maka kamu bisa mengambil tindakan cepat untuk mengatasinya.
Untuk hasil peternakan yang optimal, pilihlah domba dengan kesuburan tinggi dan daya tahan kuat. Domba Awassi menjadi salah satunya. Kalau kamu butuh tempat jual domba Awassi berkualitas, Domba Dorsip siap jadi solusinya.
Dapatkan Domba Awassi Fullblood Berkualitas di Domba Dorsip
Domba Dorsip menjadi pilihan tepat buat kamu yang ingin memulai atau mengembangkan usaha peternakan dengan indukan domba berkualitas tinggi.
Kami jual domba Awassi Fullblood yang terkenal dengan daya tahan tubuh luar biasa terhadap cuaca panas dan lingkungan yang keras.
Tidak cuma tangguh, domba Awassi juga unggul dalam produksi susu dan daging. Susu domba ini kaya nutrisi, terutama kalsium dan asam lemak sehat yang baik untuk menjaga kesehatan tulang, otot, dan sistem imun.
Kalau kamu ingin meningkatkan produktivitas dan keuntungan dari peternakan domba, yuk mulai langkah suksesmu bersama Domba Dorsip.
Hubungi kami sekarang juga dan mulai langkah suksesmu bersama domba Awassi berkualitas tinggi!
Baca Juga
7 Manfaat Minyak Ikan untuk Domba dalam Meningkatkan Pertumbuhan
5 Cara Membuat Domba Birahi untuk Mempercepat Waktu Panen
Kenali 7 Jenis-Jenis Domba di Dunia yang Cocok untuk Peternak Pemula
Mengenal Siklus Reproduksi Domba: Panduan Lengkap untuk Peternak
8 Alasan Pentingnya Pelatihan Peternakan Kambing dan Domba, Jangan Lewatkan!
Pentingnya Sanitasi Kandang dan Biosecurity untuk Kesehatan Ternak