Masa Produktif Domba Jantan sebagai Pejantan dan Tips Merawatnya

2 September 2025
Masa Produktif Domba Jantan sebagai Pejantan dan Tips Merawatnya

Masa produktif domba jantan merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oleh para peternak agar usaha ternak dapat berjalan optimal. Banyak peternak pemula yang hanya fokus pada domba betina, padahal keberhasilan reproduksi dan kualitas keturunan sangat bergantung pada pejantan yang digunakan. Domba jantan yang dipilih harus sehat, memiliki postur tubuh yang ideal, serta dirawat dengan baik agar tetap produktif dalam jangka waktu yang panjang.

Yuk, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!

Kapan Masa Produktif Domba Jantan sebagai Pejantan?

Domba jantan biasanya mulai mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 6–8 bulan. Namun, walaupun secara seksual sudah mampu kawin, idealnya domba jantan dipakai sebagai pejantan setelah benar-benar matang secara fisik dan seksual, yaitu pada usia 1–2 tahun. 

Pada usia ini, organ reproduksi domba jantan sudah berkembang dengan sempurna, sehingga peluang menghasilkan keturunan yang sehat dan kuat menjadi lebih tinggi.
Masa produktif domba jantan sebagai pejantan dapat berlangsung selama beberapa tahun. Umumnya, domba jantan masih aktif dan produktif hingga usia 6–8 tahun. 

Akan tetapi, jika dirawat dengan baik, pejantan bahkan masih bisa digunakan untuk mengawini betina hingga usia 10–12 tahun. 
Meski begitu, semakin tua usianya, tingkat kesuburan dan aktivitas seksualnya bisa menurun. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk melakukan seleksi dan perawatan yang tepat agar masa produktif pejantan tetap maksimal.

Baca Juga: Vaksin Hewan Ternak yang Wajib Diberikan Untuk Cegah PMK!

Apa Saja Ciri-Ciri Domba Jantan yang Bagus?

Kalau kamu ingin mendapatkan hasil keturunan yang unggul, tentu saja tidak bisa asal memilih domba jantan. Ada sejumlah ciri yang harus diperhatikan agar pejantan yang digunakan benar-benar berkualitas. Domba jantan yang bagus akan membantu meningkatkan produktivitas ternak, baik dari sisi daging, susu, maupun keturunan yang lebih tangguh.

Berikut beberapa ciri-ciri yang bisa menjadi acuan:

1. Postur Tubuh yang Ideal

Domba jantan yang bagus biasanya memiliki tubuh proporsional, dengan rangka yang kokoh serta dada yang lebar. Postur ini menunjukkan bahwa domba memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik. 

Jika kamu fokus beternak domba pedaging, bentuk tubuh seperti ini sangat menguntungkan karena pertumbuhan dagingnya lebih maksimal.

Selain itu, perhatikan bagian kaki. Kaki yang lurus, kokoh, serta tulang yang besar merupakan tanda bahwa pejantan mampu menopang tubuhnya dengan baik.

2. Dewasa Tubuh dan Umur yang Tepat

Usia minimal domba jantan untuk dikawinkan biasanya berkisar 10–12 bulan. Namun, hanya melihat umur saja tidak cukup. Kamu juga harus memperhatikan dewasa tubuhnya, yaitu bobot badan dan perkembangan organ reproduksinya.

Jika tubuhnya belum berkembang sempurna, performa reproduksinya pun belum maksimal. Dengan kata lain, umur yang pas harus diimbangi dengan kondisi tubuh yang matang. 

Domba jantan yang dewasa tubuh memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan keturunan sehat dan berkualitas.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Domba Birahi untuk Mempercepat Waktu Panen

3. Memiliki Keunggulan Genetik di Jenisnya

Setiap jenis domba memiliki keunggulan genetik yang berbeda. Jika tujuanmu adalah menghasilkan domba pedaging, pilihlah pejantan dari jenis yang memang unggul dalam produksi daging, seperti Domba Dorper.

Namun, jika fokusmu adalah produksi susu, tentu kamu lebih baik memilih pejantan dari jenis domba perah yang terbukti memiliki kualitas susu melimpah. 

Dengan memahami keunggulan genetik masing-masing jenis, kamu bisa memastikan bahwa keturunan yang dihasilkan sesuai dengan tujuan beternakmu.

4. Sehat dan Bebas dari Cacat Fisik

Kesehatan pejantan adalah faktor paling penting. Domba jantan yang sehat memiliki vitalitas tinggi dan mampu menghasilkan keturunan yang sehat pula. Pastikan pejantan tidak memiliki riwayat penyakit serius atau cacat fisik.

Cacat fisik seperti kaki bengkok, punggung melengkung, atau testis hanya satu sebaiknya dihindari. Cacat tersebut bisa memengaruhi kemampuan reproduksi dan kualitas anak yang dihasilkan. 

Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan dengan teliti sebelum memutuskan menggunakan seekor domba sebagai pejantan.

Bagaimana Cara Merawat Bibit Domba agar Tumbuh Sehat?

Setelah memilih bibit domba yang bagus, langkah selanjutnya adalah merawatnya dengan benar. Merawat bibit dengan baik akan membuat pertumbuhannya optimal dan siap menjadi pejantan berkualitas. 

Berikut tips yang bisa kamu terapkan:

1. Pemberian Pakan yang Berkualitas

Nutrisi merupakan faktor utama dalam pertumbuhan domba. Pastikan kamu memberikan pakan berupa rumput segar, hijauan kering, biji-bijian, serta tambahan vitamin dan mineral jika diperlukan. 

Pakan yang seimbang akan mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan fertilitas pejantan di masa produktifnya.

2. Jaga Kebersihan Kandang

Kandang yang kotor menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, kebersihan kandang harus selalu dijaga. 

Pastikan kandang kering, memiliki ventilasi yang baik, dan dibersihkan secara rutin. Kandang yang nyaman juga membuat domba lebih sehat dan aktif.

3. Rutin Periksa Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan secara rutin oleh dokter hewan sangat penting. Melalui pemeriksaan ini, penyakit dapat terdeteksi sejak dini sehingga tidak menimbulkan kerugian besar. 

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan vaksinasi serta pemberian obat cacing secara berkala. Dengan begitu, kesehatan pejantan tetap terjaga sepanjang masa produktifnya.

Baca Juga: Mengenal Siklus Reproduksi Domba: Panduan Lengkap untuk Peternak

4. Berikan Air Minum yang Cukup

Air minum segar dan bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Pastikan wadah minum selalu tersedia dan diganti setiap hari agar tidak terkontaminasi kotoran atau bakteri. Kekurangan air dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menghambat pertumbuhan.

5. Berikan Ruang Gerak yang Cukup

Domba jantan membutuhkan ruang untuk bergerak agar tetap aktif dan sehat. Kandang yang terlalu sempit bisa membuat domba stres, lemah, dan menurunkan kualitas reproduksinya. 

Jika memungkinkan, biarkan domba sesekali dilepas di padang rumput atau lahan terbuka. Aktivitas fisik ini penting untuk menjaga vitalitas pejantan.

Masa produktif domba jantan sebagai pejantan merupakan hal penting yang perlu dipahami setiap peternak. Dengan memilih pejantan yang sehat, memiliki postur tubuh ideal, serta dirawat dengan baik, kamu bisa memastikan bahwa masa produktifnya berlangsung lama dan menghasilkan keturunan berkualitas. 

Jangan lupa, selain memilih bibit unggul, perawatan yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap hasil ternakmu.

Kalau kamu ingin meningkatkan produktivitas ternak sekaligus mendapatkan domba dengan kualitas genetik terbaik, memilih domba unggul adalah kunci. 

Salah satu pilihan terbaik untuk kamu adalah Domba Awassi Fullblood dari Domba Dorsip.

Web banner domba dorsip

Domba Dorsip Jual Domba Awassi Fullblood!

Domba Dorsip Jual Domba Awassi Fullblood yang unggul dengan pertumbuhan daging cepat, produksi susu melimpah, serta tahan penyakit. Jenis domba ini sudah terbukti cocok dengan iklim tropis Indonesia sehingga lebih efisien dan menguntungkan untuk beternak. 

Di Domba Dorsip, kamu bisa mendapatkan Awassi Fullblood berkualitas yang telah diadaptasi untuk lingkungan lokal, lengkap dengan edukasi dan dukungan perawatan agar hasil ternakmu optimal.

Yuk, segera hubungi Domba Dorsip untuk mendapatkan domba Awassi Fullblood berkualitas unggul!

About 

Dombadorsip.com merupakan website jual domba online bibit genetik unggulan dan terpercaya. Domba Dorsip Farm menyediakan domba dengan kualitas genetik terpercaya dan unggulan. Domba Dorsip Farm juga melayani impor lengkap dari kandang karantina Australia sampai kandang karantina setempat.