7 Proses Kloning pada Domba: Tahapan Lengkap dari Sel

Kamu mungkin pernah mendengar tentang domba Dolly, hewan hasil kloning pertama yang menggemparkan dunia pada tahun 1996. Namun, tahukah kamu bahwa proses kloning pada domba bukan hanya sebatas percobaan sains belaka? Di balik keberhasilannya, ada tahapan ilmiah yang sangat rumit dan mendetail.
Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah hingga manfaat proses kloning pada domba untuk kebutuhan peternakan. Yuk simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Sejarah Kloning pada Domba
Sejarah kloning domba dimulai dari keingintahuan para ilmuwan tentang bagaimana cara menciptakan makhluk hidup yang identik secara genetik dari satu individu.
Titik baliknya terjadi ketika para peneliti di Roslin Institute, Skotlandia, berhasil mengkloning domba yang kemudian diberi nama Dolly pada tahun 1996.
Dolly menjadi makhluk hidup pertama yang dikloning dari sel tubuh hewan dewasa, bukan dari embrio, dan ini menandai pencapaian luar biasa dalam dunia bioteknologi.
Kloning Dolly menggunakan metode yang dikenal sebagai Transfer Inti Sel Somatik (Somatic Cell Nuclear Transfer/SCNT).
Dalam metode ini, inti dari sel somatik domba dewasa diambil dan dimasukkan ke dalam sel telur domba lain yang intinya telah dihilangkan. Hasilnya, embrio yang memiliki DNA identik dengan domba donor.
Sebelum Dolly, sudah ada beberapa upaya kloning yang dilakukan pada katak dan hewan lainnya. Namun, semuanya menggunakan sel embrionik, bukan sel dari hewan dewasa.
Keberhasilan Dolly membuktikan bahwa sel dewasa masih bisa “diputar kembali” ke tahap embrionik dan berkembang menjadi individu baru yang lengkap. Ini membuka banyak peluang baru dalam bidang genetika, bioteknologi, hingga peternakan modern.
Meskipun Dolly hidup selama enam tahun saja dan mengalami beberapa masalah kesehatan, keberhasilannya tetap menjadi tonggak sejarah.
Sejak saat itu, proses kloning terus dikembangkan dan diteliti, tidak hanya pada domba, tetapi juga pada sapi, kambing, bahkan anjing.
Teknologi kloning saat ini juga sudah lebih canggih, presisi, dan memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat pertama kali dilakukan.
Baca Juga: Inilah 6 Fakta Unik Domba yang Jarang Diketahui
7 Proses Kloning pada Domba
Proses kloning pada domba tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tahapan ilmiah yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Berikut beberapa tahapan lengkap dalam proses kloning pada domba:
1. Pemilihan Sel Donor
Langkah pertama yaitu mengambil sel dari domba yang akan dikloning. Biasanya, sel ini diambil dari jaringan somatik seperti kelenjar susu. Sel ini kemudian dibiakkan di laboratorium hingga siap digunakan sebagai donor inti.
2. Pengambilan Sel Telur
Sel telur diambil dari domba betina lain. Sel telur ini akan menjadi tempat 'penanaman' inti sel dari donor. Namun sebelum itu, inti dari sel telur ini harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak ada campuran DNA.
3. Penghilangan Inti Sel Telur
Dengan menggunakan mikroskop dan alat khusus, inti sel telur yang mengandung materi genetik asli diangkat keluar. Hal ini penting agar DNA yang berkembang nantinya hanya berasal dari domba donor.
4. Transfer Inti Sel Donor ke Sel Telur
Setelah inti sel telur dihilangkan, selanjutnya inti dari sel somatik domba donor dimasukkan ke dalam sel telur yang telah kosong tadi. Proses ini bisa dilakukan dengan teknik mikromanipulasi atau elektrofusi, yakni menyatukan sel menggunakan arus listrik.
5. Stimulasi Pembelahan Sel
Sel telur hasil gabungan tersebut kemudian diberi rangsangan listrik atau kimia untuk memulai proses pembelahan seperti layaknya embrio yang berkembang secara alami. Jika berhasil, sel ini akan mulai membelah menjadi dua, empat, dan seterusnya.
Baca Juga: Ciri-Ciri Domba Sehat untuk Membedakan dengan yang Sakit
6. Implantasi ke Rahim Induk Pengganti
Setelah embrio mencapai tahap tertentu (biasanya blastosista), embrio akan ditanamkan ke rahim domba betina pengganti. Domba ini akan menjalani kehamilan layaknya proses alami hingga kelahiran anak domba kloning.
7. Kelahiran dan Pemantauan
Jika semua berjalan lancar, anak domba hasil kloning akan lahir beberapa bulan kemudian. Namun proses belum selesai sampai di sini. Anak domba tersebut harus dipantau secara intensif untuk memastikan kondisi fisiknya stabil dan pertumbuhannya normal.
Proses kloning ini memerlukan ketelitian, peralatan laboratorium canggih, dan tenaga ahli di bidang embriologi dan reproduksi. Tingkat keberhasilannya pun belum 100%, meskipun sudah jauh lebih baik dibanding era awal Dolly.
4 Manfaat Kloning pada Domba
Kamu mungkin bertanya-tanya, untuk apa susah payah mengkloning domba? Bukankah domba bisa berkembang biak secara alami?
Nah, ternyata kloning pada domba menyimpan banyak manfaat, khususnya dalam bidang peternakan dan bioteknologi. Berikut lima manfaat utamanya:
1. Pelestarian Genetik
Dengan kloning, kamu bisa melestarikan domba dengan sifat unggul yang sulit ditemukan kembali melalui perkawinan alami. Misalnya domba dengan pertumbuhan cepat, daya tahan tubuh kuat, atau kualitas daging premium.
2. Produksi Domba Unggul dalam Skala Besar
Kloning memungkinkan peternak memperbanyak domba unggul secara masal dalam waktu singkat, tanpa harus menunggu generasi berikutnya lahir dan diseleksi. Ini sangat menguntungkan bagi kamu yang ingin mempercepat produksi ternak berkualitas.
3. Penelitian Ilmiah
Domba hasil kloning sering dijadikan subjek penelitian, terutama untuk studi genetika, pengobatan, dan pengembangan vaksin. Karena genetiknya identik, hasil penelitian pun jadi lebih konsisten.
Baca Juga: 3 Cara Memandikan Domba dengan Benar
4. Penyelamatan Spesies Langka
Teknologi kloning juga bisa digunakan untuk menyelamatkan domba atau hewan langka dari kepunahan. Jika masih ada sel tubuhnya yang tersimpan, maka spesies itu bisa ‘dihidupkan kembali’ melalui proses kloning.
Bagi kamu yang sedang merintis atau mengembangkan usaha ternak, pengetahuan tentang kloning bisa menjadi tambahan wawasan penting.
Namun tentu saja, membangun peternakan yang sukses tidak harus dimulai dari teknologi tinggi. Salah satu pondasi utamanya tetap pada pemilihan bibit domba yang sehat, unggul, dan produktif. Tidak perlu pusing untuk mencarinya, karena Domba Dorsip menyediakannya!
Domba Dorsip: Tempat Terbaik untuk Mendapatkan Domba Cross Texel!
Domba Dorsip jual Domba Cross Texel yang dipelihara secara profesional, mulai dari perawatan pakan, pemantauan kesehatan, hingga proses seleksi bibit yang ketat.
Domba kami tumbuh dengan sistem pemeliharaan intensif yang memastikan pertumbuhan maksimal dan kualitas karkas terbaik. Jadi, kamu tidak perlu khawatir soal produktivitasnya!
Kenapa harus Domba Dorsip?
- Bibit domba sehat dan berkualitas
- Proses pemeliharaan profesional
- Harga bersaing dan transparan
- Siap kirim ke seluruh wilayah
Yuk, jangan tunda lagi. Mulai usaha ternak domba Cross Texel yang menguntungkan dan berkelanjutan bersama Domba Dorsip.
Hubungi kami sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut!
Baca Juga
5 Penyebab Anemia pada Domba dan Cara Mencegahnya
Dampak Perubahan Iklim terhadap Peternakan Domba
9 Cara Menjaga Kesehatan Ternak pada Musim Hujan Agar Tetap Sehat
Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
10 Perbedaan Kambing dan Domba yang Harus Kamu Ketahui!
5 Ciri-Ciri Pink Eye Pada Domba dan Cara Mengobatinya