Asidosis Pada Domba: Wajib Tahu Gejala dan Solusinya!

Kalau kamu beternak domba, memahami kondisi asidosis pada domba itu penting sekali. Gangguan pencernaan ini sering muncul terutama saat penggemukan intensif. Tanpa penanganan tepat, asidosis bisa menurunkan produktivitas hingga menyebabkan kematian. Maka dari itu, kamu perlu tahu apa saja penyebab, gejalanya, serta cara mencegah dan mengatasinya. Untuk itu, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!
Mengenal Apa Itu Asidosis pada Domba
Asidosis pada domba adalah kondisi ketika pH rumen turun drastis akibat akumulasi asam laktat. Biasanya, hal ini terjadi karena domba mengonsumsi pakan kaya pati seperti sereal atau konsentrat secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan cukup serat. Ketika fermentasi dalam rumen tidak seimbang, masalah pencernaan mulai muncul.
Kondisi ini sering dijumpai dalam sistem penggemukan cepat, di mana fokus utamanya adalah mempercepat pertumbuhan. Jika tidak dicegah, asidosis bisa memengaruhi organ lain seperti hati dan kuku serta meningkatkan risiko kematian mendadak.
Tanda-Tanda Klinis Asidosis pada Domba
Setelah memahami pengertian asidosis, kamu juga perlu mengenali gejala-gejalanya. Deteksi dini bisa membuat perbedaan besar dalam penyembuhan dan mencegah kematian.
Gejala umum yang bisa kamu amati di antaranya:
- Feses encer dan berbusa
- Nafsu makan menurun
- Tubuh terlihat lemas
- Detak jantung melemah
- Domba tampak kesakitan di bagian perut
- Suhu tubuh menurun (subnormal)
- Tidak ada kontraksi rumen
- Jika kronis: abses hati dan kuku meradang
Ketika kamu melihat gejala ini, jangan ragu untuk segera bertindak agar kondisi tidak makin parah.
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi, Pencegahan, dan Penanganan yang Tepat
Cara Mencegah dan Mengendalikan Asidosis pada Domba
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa menjaga domba tetap sehat dan menghindari kerugian yang besar di kemudian hari.
1. Sediakan Air Minum Bersih Sepanjang Hari
Air sangat penting dalam menjaga pencernaan dan keseimbangan pH rumen. Pastikan air selalu tersedia dan bersih, karena konsumsi air yang cukup membantu menetralisasi keasaman dalam rumen. Tanpa air yang cukup, fermentasi pakan bisa menjadi tidak seimbang dan mempercepat produksi asam. Tempat air juga perlu kamu jaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber penyakit.
2. Berikan Pakan Secara Bertahap
Jangan langsung memberikan pakan konsentrat dalam jumlah besar. Mulailah secara bertahap agar rumen bisa beradaptasi, terutama jika domba sebelumnya hanya diberi pakan hijauan. Selain itu, kamu juga disarankan untuk mencampur pakan secara merata. Hal ini penting agar domba tidak hanya memilih bagian tertentu, karena itu bisa mengganggu keseimbangan nutrisi.
3. Tambahkan Zat Aditif yang Sesuai
Beberapa aditif pakan bisa membantu menjaga stabilitas pH rumen. Misalnya, tanin yang memperlambat pemecahan pati, ragi hidup (probiotik), atau natrium bikarbonat sebagai penetral asam. Kamu bisa menambahkan zat-zat ini dalam ransum harian, sesuai anjuran dokter hewan atau ahli nutrisi. Pemakaian aditif yang tepat bisa mengurangi risiko asidosis secara signifikan.
4. Atur Kepadatan dan Palung Pakan
Pastikan domba tidak terlalu padat dalam satu kandang. Kepadatan tinggi dapat membuat domba stres dan bersaing saat makan, sehingga mereka cenderung makan cepat dan dalam jumlah banyak. Kondisi ini sangat memicu asidosis. Selain itu, jumlah palung pakan juga harus cukup agar semua domba mendapatkan akses makan yang adil tanpa saling berebut.
Baca Juga: Penyakit PMK pada Domba: Penyebab, Gejala, dan Solusi Pengobatannya
Cara Mengobati Asidosis pada Domba
Kalau domba sudah menunjukkan gejala asidosis, kamu perlu bertindak cepat. Penanganan yang terlambat bisa memperparah kondisi dan menyulitkan proses pemulihan.
1. Ganti Pakan dengan Serat Kasar
Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah mengganti pakan konsentrat dengan hijauan tinggi serat. Potongan yang panjang akan membantu merangsang aktivitas mengunyah dan produksi air liur. Air liur mengandung zat yang bersifat alkalis, yang bisa membantu menurunkan keasaman rumen. Ini akan mendukung pemulihan secara alami dan bertahap.
2. Berikan Larutan Penetral Asam
Larutan seperti magnesium hidroksida atau natrium bikarbonat bisa kamu berikan untuk menetralkan keasaman rumen. Cara pemberiannya bisa langsung lewat mulut atau melalui selang lambung jika perlu. Tapi ingat, pemberian cairan ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan petugas kesehatan hewan. Dosis yang tepat sangat penting agar tidak terjadi komplikasi lain.
3. Tambahkan Antibiotik dan Multivitamin
Domba yang lemas dan kehilangan nafsu makan sangat rentan terkena infeksi lain. Antibiotik bisa membantu mencegah infeksi sekunder yang memperparah kondisi. Multivitamin juga penting untuk mendukung pemulihan tubuh. Kombinasi keduanya akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengembalikan nafsu makan domba.
4. Gunakan Aditif Pakan Secara Rutin
Setelah domba pulih, kamu bisa mulai menggunakan aditif seperti ionofor atau virginiamisin secara rutin. Aditif ini membantu mengontrol mikroba dalam rumen agar tidak menghasilkan asam berlebih. Dengan penggunaan yang tepat, domba bisa tetap produktif tanpa risiko asidosis berulang. Pastikan kamu berkonsultasi soal dosis dan cara pemberiannya.
5. Konsultasi ke Dokter Hewan
Kalau gejala tidak membaik dalam 1–2 hari, jangan ragu untuk memanggil dokter hewan. Bisa jadi domba memerlukan penanganan lebih intensif, seperti pemberian cairan infus atau obat suntik. Pemeriksaan menyeluruh juga akan membantu menentukan apakah kondisi sudah kronis atau belum. Langkah ini penting untuk menentukan perawatan jangka panjang.
Asidosis pada domba merupakan masalah pencernaan yang bisa berdampak serius. Biasanya terjadi karena pola makan tinggi pati dan rendah serat. Dengan mengenali gejalanya dan melakukan pencegahan, kamu bisa menghindari kerugian besar. Jika asidosis sudah terjadi, segera lakukan pengobatan yang tepat agar domba cepat pulih dan tetap produktif.
Baca Juga: 3 Penyebab Diare pada Domba dan Penanganannya
Domba Dorper dari Domba Dorsip Farm, Pilihan Tepat untuk Peternakan Sehat
Kalau kamu mencari domba dengan pertumbuhan cepat dan ketahanan tubuh tinggi, Domba Dorper adalah pilihan ideal. Domba jenis ini berasal dari hasil persilangan Domba Persia dan Domba Dorset, dikenal memiliki badan padat dan cocok untuk produksi daging.
Domba Dorsip Jual Domba Dorper Fullblood jantan dan betina, baik untuk pembibitan maupun penggemukan. Kamu juga bisa berkonsultasi langsung sebelum membeli, agar mendapatkan domba sesuai kebutuhan. Seluruh domba di Domba Dorsip dirawat dengan manajemen kandang dan pakan yang baik, meminimalkan risiko gangguan seperti asidosis.
Hubungi Tim Domba Dorsip Farm sekarang juga dan wujudkan peternakan domba yang sehat dan menguntungkan!
Baca Juga
Rumput yang Tidak Boleh Dimakan Domba, Peternak Wajib Tahu!
Proses Perkawinan Domba Secara Alami, Wajib Tahu Tipsnya!
Kurban atas Nama Orang yang Sudah Meninggal? Begini Caranya!
10 Perbedaan Akikah dan Kurban, Jangan Sampai Keliru!
Hukum Menjual Daging Kurban bagi Penerima, Boleh atau Haram?
Domba Ekor Gemuk: Wajib Tahu Cara Ternak Sukses!