Kenali Parasit pada Domba, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Parasit pada domba merupakan salah satu tantangan serius dalam dunia peternakan yang kerap luput dari perhatian. Meskipun ukurannya sangat kecil, dampaknya bisa sangat merugikan, terutama bagi para pelaku usaha peternakan skala besar.
Memahami apa saja penyebab, gejala, dan cara mengatasi serangan parasit sangat penting untuk menjaga keberlangsungan dan keuntungan usaha peternakan. Simak di bawah ini.
3 Penyebab Parasit pada Domba
Ada sejumlah faktor yang secara langsung berkontribusi terhadap munculnya parasit pada hewan ternak ini. Berikut ini penyebabnya:
1. Lingkungan Kandang yang Kotor dan Lembap
Lingkungan yang tidak bersih menjadi sarang ideal bagi berbagai jenis parasit.
Kandang yang jarang dibersihkan, dengan kondisi lantai basah atau penuh kotoran, memicu perkembangan cacing dan parasit eksternal seperti tungau dan kutu.
Kelembapan tinggi turut mempercepat siklus hidup parasit sehingga penyebarannya lebih cepat dan sulit dikendalikan.
2. Pakan dan Air yang Terkontaminasi
Parasit bisa masuk ke tubuh domba melalui pakan dan air yang tidak higienis. Kontaminasi dapat berasal dari kotoran hewan lain, serangga pembawa parasit, atau tempat makan dan minum yang jarang dibersihkan.
Konsumsi pakan atau air yang sudah terinfeksi menjadi jalur utama masuknya parasit jenis gastrointestinal seperti cacing gelang atau cacing pita.
3. Kurangnya Pengawasan Kesehatan Ternak
Minimnya perhatian terhadap kesehatan ternak, seperti jarang dilakukan pemeriksaan rutin atau tindakan preventif, membuat infeksi parasit sulit terdeteksi sejak dini.
Hal ini memperparah penyebaran parasit di antara populasi domba dan menyebabkan kerugian dalam jangka panjang.
Baca Juga: Penyakit pada Domba: Identifikasi, Pencegahan, dan Penanganan yang Tepat
5 Tanda-Tanda Parasit pada Domba
Ada sejumlah gejala yang umum terjadi ketika domba terinfeksi parasit, baik eksternal maupun internal, sebagai berikut:
1. Berat Badan Menurun Secara Drastis
Penurunan berat badan yang tidak wajar menjadi salah satu tanda paling mencolok. Domba yang terinfeksi parasit sering kehilangan nafsu makan dan nutrisi yang diserap tubuh menjadi tidak maksimal. Hal ini berdampak langsung pada bobot tubuh yang menyusut cepat.
2. Bulu Kusam dan Rontok
Kondisi bulu yang tampak kusam, kasar, bahkan rontok bisa menandakan infeksi parasit eksternal.
Kutu dan tungau menyebabkan iritasi pada kulit domba yang membuatnya sering menggaruk hingga luka. Kulit pun bisa mengalami kerusakan dan infeksi sekunder.
3. Diare Berkepanjangan
Diare adalah gejala umum dari infeksi parasit gastrointestinal. Kotoran yang cair dan berbau menyengat merupakan tanda adanya gangguan pencernaan akibat cacing atau protozoa. Jika tidak segera ditangani, domba bisa mengalami dehidrasi dan lemas.
4. Lesu dan Tidak Aktif
Domba yang biasanya aktif dan lincah, tiba-tiba menjadi lesu atau sering berbaring, bisa jadi sedang melawan infeksi parasit.
Energi mereka terkuras untuk menghadapi invasi parasit dalam tubuh, yang pada akhirnya menurunkan performa dan daya tahan tubuh.
5. Warna Selaput Mata Pucat
Selaput mata yang tampak pucat menandakan anemia, gejala umum infeksi parasit darah seperti cacing Haemonchus.
Kehilangan darah secara perlahan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi penting. Dalam kasus berat, kondisi ini dapat mematikan.
Baca Juga: Cacingan pada Domba: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
3 Cara Mengatasi Parasit pada Domba
Setelah mengenali penyebab dan gejalanya, langkah selanjutnya yaitu menentukan strategi pengendalian yang tepat. Berikut cara mengatasinya:.
1. Pemberian Obat Cacing dan Insektisida Secara Terjadwal
Pengobatan rutin menggunakan obat cacing dan insektisida adalah cara paling umum dan efektif untuk mengatasi parasit. Jenis obat harus disesuaikan dengan jenis parasit yang menyerang.
Penting untuk tidak hanya mengobati domba yang tampak sakit, tetapi juga seluruh populasi untuk mencegah penyebaran.
2. Perbaikan Manajemen Kandang dan Pakan
Menjaga kebersihan kandang, menyediakan ventilasi yang baik, dan memastikan tempat makan serta minum selalu bersih adalah langkah pencegahan yang sangat vital.
Pakan yang diberikan juga harus bebas dari kontaminasi. Dengan manajemen kandang yang baik, tingkat infeksi parasit dapat ditekan secara signifikan.
3. Mengikuti Pelatihan Peternakan dengan Mitra Tepercaya
Pelatihan peternakan akan membantu kamu memahami cara pencegahan dan penanganan penyakit secara efektif.
Melalui pelatihan pencegahan parasit pada domba, para peternak yang berkegiatan dalam jual domba juga dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas kesehatan domba.
Mengelola peternakan berarti juga mengelola risiko, termasuk risiko serangan parasit pada domba.
Untuk mengatasi risiko tersebut, memilih domba yang sehat dan berasal dari mitra profesional seperti Domba Dorsip bisa menjadi langkah awal yang strategis, sehingga nantinya peternakanmu akan menjadi lebih sehat dan berkualitas.
Baca Juga: Penyakit PMK pada Domba: Penyebab, Gejala, dan Solusi Pengobatannya
Dapatkan Domba Dorper yang Sehat dan Kuat dari Domba Dorsip
Jika kamu sedang mencari mitra terbaik untuk jual Domba Cross Dorper, Domba Dorsip adalah pilihan andalan.
Kami memiliki Domba Cross Dorper dan Domba Awassi dengan kualitas unggul dan perawatan maksimal sejak dini. Domba kami berasal dari indukan fullblood pilihan dan dikembangkan dengan sistem pengelolaan kesehatan yang ketat, termasuk program bebas parasit.
Keunggulan Domba Cross Dorper dan Domba Awassi dari Domba Dorsip tak hanya terletak pada fisik yang gagah dan bobot yang cepat naik, tetapi juga pada daya tahan tubuh yang tinggi dan efisiensi pakan yang optimal.
Tidak hanya jual domba, kami memberikan solusi menyeluruh bagi peternak yang ingin sukses dalam industri ini.
Segera hubungi Domba Dorsip untuk wujudkan peternakan yang lebih sehat dengan bibit Domba Cross Dorper dan Domba Awassi dari kami.
Baca Juga
Domba Lokal vs Domba Impor: Pilih yang Lebih Menguntungkan!
Domba Bertanduk vs Tidak Bertanduk, Mana yang Lebih Unggul?
Mau Memulai Bisnis Domba Texel? Ini Peluang dan Tips Sukses Memulainya
Domba Keracunan: Gejala, Pencegahan, dan Cara Mengobatinya
7 Proses Kloning pada Domba: Tahapan Lengkap dari Sel
5 Penyebab Anemia pada Domba dan Cara Mencegahnya