12 Perbedaan Akikah dan Kurban, Jangan Sampai Keliru!

Akikah dan kurban merupakan dua ibadah yang sama-sama melibatkan penyembelihan hewan, namun memiliki perbedaan mendasar dalam niat, pelaksanaan, dan hukum syariatnya. Tidak sedikit orang yang masih menyamakan keduanya karena tampak serupa di permukaan. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, tujuan dan tata caranya sangat berbeda.
Jika kamu sedang merencanakan akikah untuk anak atau berencana melaksanakan ibadah kurban, memahami perbedaan akikah dan kurban sangat penting agar tidak keliru dalam penerapannya. Simak penjelasan lengkap berikut ini untuk menambah wawasan kamu sebagai umat Islam!
12 Perbedaan Akikah dan Kurban
Meskipun terlihat mirip, ada sejumlah aspek penting yang membedakan akikah dan kurban. Mulai dari waktu pelaksanaan, jenis hewan, hingga hukum pembagian dagingnya, berikut perbedaan qurban dan aqiqah:
1. Tujuan Pelaksanaan
Akikah merupakan proses menyembelih hewan yang bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Ini menjadi bentuk ibadah personal dari orang tua kepada anaknya sebagai bagian dari sunah Rasulullah SAW. Sementara itu, kurban dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
2. Hukum Pelaksanaan
Akikah termasuk sunah muakkad, yakni ibadah yang sangat dianjurkan bagi orang tua yang mampu. Tidak ada dosa jika tidak melaksanakannya, tetapi pahala besar menanti bagi yang mengamalkannya. Kurban juga sunah muakkad bagi umat muslim yang mampu secara finansial, terutama pada Idul Adha.
Baca Juga: 3 Aturan Pembagian Daging Kurban, Banyak yang Salah Paham!
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan akikah lebih fleksibel. Idealnya dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak, namun jika belum bisa, dapat dilaksanakan pada hari ke-14, ke-21, atau waktu lain. Berbeda dengan kurban, yang hanya bisa dilakukan setiap tanggal 10–13 Dzulhijjah, yaitu pada hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik.
4. Jenis Hewan yang Disembelih
Untuk akikah, hanya diperbolehkan kambing atau domba tanpa alternatif lain. Sedangkan pada kurban, hewan yang disembelih bisa berupa kambing, domba, sapi, bahkan unta tergantung kemampuan dan jumlah pekurban. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelaksana kurban.
5. Jumlah Hewan
Dalam akikah, anak laki-laki dianjurkan disembelihkan dua ekor kambing, sedangkan anak perempuan satu ekor kambing. Pada kurban, satu ekor kambing atau domba cukup untuk satu orang, sementara satu ekor sapi atau unta dapat untuk tujuh orang. Perbedaan ini menunjukkan perbedaan niat dan ruang lingkup ibadah.
6. Pengolahan dan Pembagian Daging
Daging akikah sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan, sesuai dengan praktik Rasulullah SAW. Hal ini untuk menyempurnakan makna syukur dengan menjamu orang lain. Sebaliknya, hewan kurban dagingnya dibagikan dalam keadaan mentah agar penerima daging dapat mengolah sesuai kebutuhan masing-masing.
7. Boleh Tidaknya Memakan Daging Sendiri
Kamu boleh memakan daging akikah yang kamu selenggarakan untuk anakmu sendiri, bahkan disunahkan untuk ikut menikmati bersama keluarga. Untuk daging kurban, kamu juga boleh memakan sebagian daging, namun lebih dianjurkan untuk membagikan bagian terbesar kepada fakir miskin dan yang membutuhkan.
Baca Juga: 10 Cara Sembelih Domba Sesuai Syariat Islam
8. Keterbatasan Waktu
Akikah dapat dilaksanakan kapan saja setelah anak lahir, meskipun waktu terbaik adalah hari ketujuh. Jika ada kendala, bisa dilakukan di hari ke-14, 21, atau waktu lain tanpa batasan khusus. Kurban sangat terikat waktu, hanya dapat dilakukan empat hari, yaitu pada tanggal 10 dzulhijjah - 13 dzulhijjah, jika lewat ibadah tidak sah dilakukan.
9. Niat Pelaksanaan
Niat akikah adalah bentuk ibadah individual dari orang tua atas kelahiran anak. Sementara niat orang yang berkurban mimiliki cakupan lebih luas sebagai ibadah sosial dan spiritual yang dilakukan untuk mengharap rida Allah SWT. Perbedaan niat ini menunjukkan tujuan yang berbeda dari kedua ibadah tersebut.
10. Kaitan dengan Peristiwa Tertentu
Akikah berkaitan langsung dengan peristiwa kelahiran seorang anak, yang kemudian disyukuri melalui penyembelihan hewan. Sebaliknya, kurban berkaitan dengan sejarah Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS, sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah. Inilah yang membentuk makna spiritual masing-masing ibadah.
11. Prosedur Pelaksanaan
Akikah merupakan salah satu bentuk syukur orang tua atas kelahiran bayi mereka, yang biasanya diawali dengan pemberian nama, mencukur rambut bayi, serta pembacaan doa atau syukuran bersama keluarga. Setelah itu dilakukan penyembelihan hewan aqiqah, yaitu kambing atau domba, yang menjadi tanda syukur atas anugerah anak.
12. Untuk Siapa Ibadah Dilakukan
Secara pengertian, akikah adalah ibadah yang dilakukan oleh orang tua untuk anaknya sebagai bentuk syukur atas kelahiran bayi mereka. Ibadah ini diniatkan atas nama sang anak, dan jumlah hewan ternak yang disembelihkan sebagai hewan aqiqah berbeda: 1 ekor kambing untuk anak perempuan, dan 2 ekor kambing untuk anak laki-laki. Jenis hewan ternak yang digunakan dalam akikah terbatas pada kambing atau domba.
Bolehkah Menggabungkan Kurban dan Aqiqah?
Menurut pendapat Imam Syafi’i, kurban dan aqiqah tidak bisa digabung dalam satu hewan dengan dua niat sekaligus. Sebab, kedua ibadah ini memiliki landasan hukum, tujuan, dan sebab yang berbeda. Kurban dilakukan pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijjah sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, sedangkan aqiqah merupakan wujud syukur atas kelahiran anak.
Dengan begitu, satu hewan tidak bisa disembelih untuk dua tujuan sekaligus, karena akan mengurangi kesempurnaan salah satu ibadah atau bahkan keduanya.
Namun, jika kamu hanya menyembelih aqiqah pada waktu yang sama dengan pelaksanaan kurban (misalnya pada Idul Adha), maka hal itu diperbolehkan. Yang penting, niatnya dipisahkan dan masing-masing hewan ditujukan secara khusus, satu untuk kurban, satu lagi untuk aqiqah. Jadi, bukan digabungkan dalam satu penyembelihan dan satu niat.
Meski sama-sama merupakan bentuk ibadah yang melibatkan penyembelihan hewan, akikah dan kurban memiliki tujuan, hukum, dan tata pelaksanaan yang berbeda. Mengetahui 10 perbedaan utama akikah dan kurban akan membantumu menjalankan keduanya dengan benar dan sesuai tuntunan agama. Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk berkurban, pastikan hewan yang kamu pilih benar-benar sesuai syariat, sehat, cukup umur, dan tanpa cacat.
Baca Juga: Syarat Domba untuk Kurban yang Harus Dipahami
Pilihan Tepat Domba Qurban? Domba Dorsip Jawabannya!
Memilih hewan qurban bukanlah perkara sepele. Domba yang akan dikurbankan harus sehat, tidak cacat, dan cukup umur sesuai dengan syariat. Di sinilah Domba Dorsip hadir sebagai solusi tempat Jual Domba Qurban tepercaya untuk kamu yang ingin berkurban dengan tenang dan yakin.
Domba qurban dari Domba Dorsip dirawat dengan baik dan pengawasan kesehatan yang ketat oleh tim manajemen. Tidak hanya itu, seluruh proses pemeliharaan dilakukan dengan standar tinggi agar domba tetap gemuk, aktif, dan memenuhi semua syarat qurban.
Selain domba qurban, kami juga menjual domba crossbreed Dorper dan Awassi yang sangat cocok digunakan untuk kebutuhan domba aqiqah. Domba hasil persilangan ini dikenal memiliki kualitas daging yang baik, pertumbuhan yang cepat, serta daya tahan tubuh yang kuat.
Ingin memastikan kualitas hewan qurbanmu? Hubungi Domba Dorsip sekarang dan dapatkan domba terbaik untuk ibadah yang penuh berkah!
Baca Juga
Kesehatan Hewan Kurban: Ini yang Harus Anda Perhatikan!
Apa Penyebab Kambing Muntah? Cari Tahu sebelum Terlambat!
5 Keutamaan Kurban Domba: Keistimewaannya Jarang Diketahui!
9 Cara Membeli Domba Kurban Online agar Tidak Tertipu!
Kurban atas Nama Orang yang Sudah Meninggal? Begini Caranya!
Hukum Menjual Daging Kurban bagi Penerima, Boleh atau Haram?